Langsung ke konten utama

Sinaran Kemuning dan Merahnya warna sunset di Pantai Alue Naga Syiah Kuala

Olahraga adalah suatu aktifitas yang menyehatkan badan bagi semua manusia. Dengan olahraga membuat badan kita jauh lebih sehat dan berkeringat.

Beberapa dekade bulan terakhir ini kita dikejutkan dengan adanya virus corona, hampir setiap anak insan didunia takut dan meminta kepada Tuhan untuk mencabut penyakit tersebut. Bahkan sayapun sudi kiranya hanya menetap di daerah masing-masing. Aceh bisa kita golongkan tidak terlalu parah seperti yang terjadi di Jawa. Tetapi kita selaku manusia harus mematuhi terhadap protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Banda Aceh, tempat saya menimba ilmu. Keresahan masyarakat tergolong rendah, mereka menganggap hal demikian adalah cobaan dari Tuhannya. Bisa kita lihat masyarakat melaksanakan rutinitas seperti biasa, beberapa pemuda yang ada di darussalam pada umumnya, mereka kerap melakukan olahraga di seputaran Alue Naga SyiahKuala. Berlarian kecil sembari adanya rasa was-was di pagi hari, ditambah aroma keheningan dibawah sinaran mentari pagi membuat tubuh menjadi lebih sehat. Rutinitas ini juga biasa saya lakukan, saya start lari kecil hingga ke bibir pantai.

Olahraga. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin
Sinaran Kemuning di Alue Naga Syiah Kuala. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin

Bisa kita lihat dari gambar diatas, dua pemuda bisa kita katakan itu mahasiswa yang menempuh pendidikan di bangku perkuliahan di universitas seputaran kopelma darussalam. Foto tersebut saya abadikan di pagi hari, dengan posisi yang menghadap ke arah timur saya pun membuat gambar dengan nuansa yang sangat menyentuh. Teruntuk sahabat walaupun keadaan kita masih dilanda covid-19, kita harus kuat dengan keadaan. Salah satunya dengan cara olahraga yang rutin. Seperti dua pemuda di dalam gambar diatas.

Baca Juga: Sunset Puncak Gunung Geurutee Dan Sunset Bersisik Di kaki Gunung Seulawah

Baca Juga: Sunrise Terjebak Ilusi Di Desa Limpoek Aceh Besar

Kemuning Pantai di Alue Naga

Dahulu kala, saya pernah mendengar mitos atau cerita dongeng dari seorang nenek di Alue Naga, beliau mengatakan dulu anak meutuah Alue Naga ini hanya sebuah Alue atau dalam bahasa indonesia bisa katakan parit, tapi pemerintah Aceh membuat menjadi Sungai, dan pasca Tsunami melanda Aceh semakin besar sungai tersebut. dan lambat laut jadilah seperti sekarang. Tetapi yang perlu nak ketahui tungkas dia sang nenek, pernah ada dua raksasa yaitu seulawah agam dan seulawah inong mereka itu raksasa, dan untuk mengalahkan sang naga sabang oleh utusan kerajaan pedir untuk merebut kerajaan aceh, kerajaan pedir menyuruh dua raksasa ini untuk melawan naga sabang, karena sang naga menjadi penghalang untuk merebut kerajaan aceh. pertempuran terjadi, dan sang naga kalah. Seulawah Agam Membuang Badan naga hingga ke tengah laut dan menjadi pulau sabang sekarang, dan seulawah inong membuang kepala naga hanya sampai di bibir Alue tersebut karena seulawah inong memilki tubuh yang kecil sedikit dari seulawah agam. Dan dari situlah asal-usul penamaan Alue Naga.



Air kopi pancung di sebuah warung kopi digampoeng alue naga saya habiskan dengan cerita dari sang nenek itu, saya beranjak minta pergi dengan membayar air kopi kami. Dan saya pamit melanjutkan pemburuan matahari tenggelam di pantai Alue Naga syiah kuala.


Senja Di Pantai Alue Naga Syiah kuala. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin

Buat sahabat dimanapun berada, pemburuan sunset memang sangat baik disini, warna merah jingga full bisa sahabat lihat, apalagi lihat senjanya bersama si dia akan melengkapi hidup sahabat. Kalau saya ya begitu lah, sang anak yang patah hati. Tapi sekarang mulai saya lupakan, dan beranjak mencari suasana baru. Dengan harapan perasaan putus asa, jatuh dalam lembah yang dalam dikarenakan sikapnya saya hilangkan dari fikiran banyang-banyangannya.

Merahnya warna sunset di Pantai Alue Naga Syiah Kuala

Keinginan untuk terus hidup selalu saya pertahankan, dengan olahraga misalnya. Senja atau sunset merah jingga memang membuat seakan hati ini untuk terus putus asa. Tapi jika kita melihat dari sisi yang lain, menatap matahari yang perlahan-lahan kembali kepangkuan sang ibunya, saya terus bangkit, dan selalu berdoa kepada Tuhan saya untuk adanya harapan yang cerah di masa depan.


Sunset di Pantai Alue Naga Syiah Kuala. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin
Merahnya warna sunset di Pantai Alue Naga Syiah Kuala. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin

Jauh sebelumnya, mengistirahatkan badan perlu kita lakukan, tapi sehabis olahraga. Seperti dua pemuda ini mereka dengan seronok melihat matahari yang merah sembari berisitirahat dan meneguk air seteguk demi seteguk. Seranya bercandanya sedang saya nikmati. Ternyata walaupun dengan kondisi kita yang sekarang begini, jikalau kita melihat dengan cara yang lain maka Tuhan akan melimpahkan rahmad dan kekuasaannya.

Seraya malam menghampiri, dia mencabik-cabik luka sang anak yang sedang patah hati, tangis bisu dan air mata kian jatuh membuat raga saya terjatuh, gemuruh air laut senada dengan irama isakan tangisku yang kian deras tapi membisu agar yang sedang saya lihat dan nikmati tidak menganggu dua anak pemuda itu. Seusuai dari lepas bibir pantai saya kembali pulang, dengan sepeda motor butut saya bergegas pergi dan sembari komat-kamit doa saya panjatkan.

Di jalan, warna merah itu tidak langsung hilang hanya sedikit ketenangan saya temukan disana, saya tersentak dibuat mata terus memandang sepasang ekor sapi yang berjalan pulang ke kandang nya. Momen itu tidak ingin saya lewatkan. Bermodal kamera bekas, saya keluarkan dari jok kereta dan berlarian untuk membuat gambar dan terciptalah seperti di bawah ini.

 

Sunset dan lembu. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin
Lembu dan Senja di Alue Naga Syiah Kuala. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin

Sangat sempurna, sepasang ekor sapi berjalan dengan pasangannya. Malam kian menghadap dan saya bergegas pergi, menghidukan mesin kereta, perlahan saya membawa sepeda motor. Di atas motor saya teringat, angin meniup. Sapi yang diciptakan tuhan ada pasangannya, kenapa dengan saya yang begini rupa tidak mendapatkannya, ah sudahlah. Nanti jika ada sendiri. Senyuman kecil dibibir manis ini terlaksana, pasti diluar sana banyak yang menanti diri saya, puisi dan kata romantis sesekali saya utarakan. Dan tibalah di gubuk derita kosan. Saya bersihkan badan dan bergegas melaksanakan Kewajiban saya yaitu shalat.

Baca Juga: Kota Banda Aceh Kotanya Para Traveller Nusantara

Baca Juga: Virus Corona Takut Sama Air Panas?; Taman Wisata Pemandian Ie Seuum Aceh Besar

Demikianlah perjalanan cerita mencari Sinaran Kemuning dan Merahnya warna sunset di pantai alue naga syiah kuala. semoga sahabat bisa terhibur, jangan pada putus asa selalu. hehehe..


Bersambung…

#TravelBlogger #TravelPhotography #Alhazennusantara

 

Komentar

Unknown mengatakan…
Mantap sekali.
Unknown mengatakan…
Sangat menginspirasi mas.

Postingan populer dari blog ini

Nusantara Fotografi

Photography bagi saya adalah sebuah "seni mendapatkan sebuah gambar yang mempunyai sebuah makna di dalam gambar yang telah kita buatkan". Fotografi juga sebuah seni lukis dengan teknik yang ada didalam-Nya. Photography bukan tentang mencetak sebuah gambar tanpa ada hal yang tersirat melainkan sebuah kriteria keindahan yang terpancar sehingga orang-orang tertarik dengan apa yang telah Anda para fotografer potret. Imadul Auwalin adalah seorang fotografer berbakat dan visioner yang merupakan pendiri Nusantara Fotografi , sebuah komunitas fotografi yang berbasis di Banda Aceh, Indonesia. Melalui komunitas ini, Imadul berusaha untuk memfasilitasi dan menginspirasi para fotografer muda di Aceh dan seluruh Indonesia untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam dunia fotografi. Nusantara Fotografi bertujuan untuk tidak hanya menghasilkan karya-karya visual yang memukau, tetapi juga mendalami makna dan pesan yang dapat disampaikan melalui gambar. Imadul Auwalin memulai perjalanan f...

Dukungan Alhazennusantara Group Terhadap Pemerintahan Prabowo Subianto

Alhazennusantara Group dengan bangga menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Prabowo Subianto, presiden terbaru Indonesia, yang diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek pemerintahan dan kebijakan. Fokus utama Presiden Prabowo akan terarah pada isu-isu krusial seperti pertahanan, ekonomi, dan stabilitas politik. Dalam visi ini, beliau berupaya memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional serta meningkatkan infrastruktur dan investasi dalam negeri. Di bidang ekonomi, Presiden Prabowo menekankan pentingnya hilirisasi komoditas dan pengurangan ketergantungan pada sektor tertentu. Ini diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan sektor-sektor lain, seperti pertanian dan industri, serta menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, kebijakan swasembada pangan dan energi menjadi prioritas, terutama di tengah situasi global yang tidak menentu. Kebijakan sosial juga mendapatkan perhatian yang signifikan, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan ku...

Dara Aceh

  Gadis atau Dara Aceh mempunyai wajah yang cantik nan jelita. Aduhai kulitnya yang mulus senyuman yang sinis melengkapi sebutan Dara Aceh. Dara Aceh memiliki ciri khas yang unik dikarenakan adanya campuran ras bangsa portugis, hindia, arab, malaya dan lain sebagainya sebagaimana sejarah mencatatnya. Hidung yang mancung dan bibirnya yang menawan membuat para lelaki tertarik untuk meminang dara aceh. Provinsi Aceh yang terdiri dari berbagai kabupaten dan daerah –daerah sehingga berbeda pula kecantikan anak gadis perawan tersebut. Di hari Raya idul adha tersebut momentum kami mengunjungi destinasi wisata yang hangat diperbincangka oleh sebagian masyarakat Aceh Utara, ya tepatnya Wisata Gunung Salak Nisam Antara. Dari Simpang Jam Kota Lhokseumawe perjalanan bisa ditempuh kurang lebih 1 jam lebih akan membawa saudara ke wisata Gunung Salak, konon katanya di daerah ini ada sebuah Gunung yang hampir mirip dengan buah salak dan dinamakanlah Gunung Salak. Kehadiran saya dan kawan-kawan d...