Kota Banda Aceh merupakan kotanya para traveller nusantara, dimana yang terletak di ujung barat Sumatra ini mempunyai destinasi yang beranekaragam yang wajib dikunjungi.
Kota Banda Aceh sendiri yaitu sebuah perkotaan di bawah kepemimpinan bapak H.Aminullah Amin sebagai walikota. Kota Banda Aceh yang juga sebuah destinasi tujuannya para traveller nusantara. Keindahan dan keramah-tamahan masyarakatnya membuat para pengunjung merasakan seakan pulang ke rumahnya sendiri.
Kota Banda Aceh (Kota Madya)
Bagi Saya Putra Asli Bireuen yang sekarang menetap di Banda Aceh merasakan hal yang begiitu istimewa, disetiap saat saya disungguhi dengan panorama alam yang luar biasa indah. Kota Banda Aceh juga menjadi tujuan bagi para pelajar dari seluruh Indonesia bahkan dunia untuk belajar baik di tingkat terkecil bahkan terbesar yaitu Universitas. Di Banda Aceh ada 2 universitas yang memiliki Nama besar diantaranya Unsyiah dan Uin-Ar-Raniry. Dan jika sahabat ketahui, saya juga sedang menempuh pendidikan di dua Universitas tersebut lho, doain bisa lulus dua-duanya ya sahabat.
Baca Juga : Ketika Darussalam Mula Jadi (Kota Mahasiswa)
Kehidupan di Kota Banda Aceh tergolong rugi, eh kenapa rugi. Sangat di sayangkan jika tinggal di Banda Aceh tidak menyusuri di segala sisi keindahannya. Dan bagi sahabat tentu terbanyang dengan Kota Banda Aceh, Nah Ayo lihat keseruan beberapa tempat dan kisah klasik di tempat kami. Semoga menjadi referensi buat sahabat travel dari luar untuk berkunjung kemari.
1. Mesjid Raya Baiturahman
Mesjid Raya Baiturahman dibangun pada tahun 1612 M oleh Sultan Iskandar Muda. Mesjid termegah di abad ke-18 dan menjadi saksi sejarah dahsyatnya bencana alam dari tuhan pada pagi minggu tepatnya di sekitar jam 8 pagi pada bulan desember tahun 2004 kelam.
Mesjid Raya Baiturahman dibangun secara bertahan sehingga tampak megah di masa sekarang. Sejarah mencatat bahwa perlawanan para syuhada di aceh mesjid juga menjadi salah satu simbol umat muslim. Pada tanggal 26 maret 1873 Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien mengatur strategi perang melawan pencacah di mesjid tersebut. Panjatan doa-doa kaum muslimin juga sangat sakral, terbukti tewasnya jenderal kohler di tangan pejuang kita, kohler tewas dengan peluru di dadanya. Siapa sangka kekuasaan adalah kudrah dan iradahnya terlaksana dengan kebesaran Tuhan.
Dibalik nilai sejarah hemagenosasi yang begitu dahsyat, bahkan dunia mengakui terhadap sejarahnya perlawanan orang aceh terhadap penjajah belanda. Sisi lain yang menjadi daya tarik bagi sahabat semuanya para traveler ialah kemegahan layaknya mesjid di timur tengah. Mesjid Raya Baiturahman Kota Banda Aceh memiliki 7 kubah, 4 menara dan 1 menara induk serta ditambah dengan payung yang cantik membuat keelikan dimata kita semua.
Mesjid Raya Baiturahman Kota Banda Aceh pada dasarnya bergaya kuno klasik ke indian. Banyak corak yang menjadi kesamaanya. Terlepas dari itu kita harus mengetahui abhwa pada dasarnya tempat beribadah dan bukan tempat wisata walaupun bisa kita katakan dengan wisata yang islami, selama kita menjaga aturan dan tata krama didalamnya.
2. Rumoh Aceh
Sebelum kita mengulas mengenai Rumoh Aceh, sahabat perlu melihat beberapa dekade sejarah terbentuknya Aceh atau tepatnya penamaan Aceh itu sendiri. Aceh Atau Lamuri (dahulu kala). Awal kedatangan bangsa portugis ke Aceh Sekarang. Mereka menggantikan nama Lamuri dengan sebutan Achem, sesudahnya lambat laut kedatangan bangsa italia, mereka menyebutkan dengan Achem, Achen, Acen. Dan beberapa tahun setelah datang bangsa Arab, dengan fasihnya mereka mengatakan dengan sebutan Asji, Achem, Achen, Achin, Acheh. Dan selanjutnya bangsa inggris datang, mereka menyebutkan Atcheen, Athheen, Achin, Dan pada Terakhir kali nya bangsa Belanda datang mereka menyebutkan dengan sebutan; Achem, Achim, Atchin, Atchein, Atjin, Atsjiem, Atsjeh, dan menjadi Atjeh.
Di Aceh sendiri ada yang namanya dengan Rumoeh Aceh, yang berati sebuah rumah tempat berteduh bagi orang aceh. Romoeh Aceh (Rumoeh Panggong) sedikit saya mengatakan kepada sahabat bahwa Pada dasarnya Rumah ini dibangun mempunyai nilia filosofis dengan cerita yang sangat panjang. Tidak sanggung kita ulas pada kali ini, semoga dilain kesempatan bisa saya cerita ya sahabat traveller. Intinya Rumah ini dibangun dikarena dulu ada banyak musibah di Aceh seperti kedatangan para musuh belanda dan Aceh pada umumnya dulu tinggal di pinggir laut mereka masyarakat membangun rumah yang sedikit tinggi.
Nah, pada kali ini kita akan melihat keindahan daripada Rumoeh Aceh sendiri, yaitu yang berada di Banda Aceh, terletak di pusat Kota masih di seputaran Mesjid Raya, hanya saja berbeda arah. Letak Rumoeh Aceh di pinggir jalan dan sangat memudahkan bagi para pendatang untuk berkunjung kemari. Eh, jika nanti ada yang datang kemari kabari saya. InsyaAllah saya akan membawa saudara keliling Kota Banda Aceh. didalamnya Rumoh Aceh sahabat akan melihat bagaimana isi dari Rumah pada Umumnya, hanya saja disini sahabat akan melihat reusam orang aceh, seperti ini lah gambaran dari Rumah dari pejuang aceh tempoe duloe.
Baca Juga : Dirgahayu Republik Indonesia Yang Sudah 75 Tahun: Kisah Pengasingan Tjuk Nya'Dhien Di Sumedang, Jawa Barat
3. Museum Tsunami Aceh
Musuem Tsunami Aceh merupakan sebuah museum di Kota Banda Aceh yang dirancang oleh Arsitektur Ridwan Kamil untuk mengenang sejarah masa kelam masyarakat aceh. Tujuan bangunan ini sendiri diantara seandainya terjadi bencana lagi maka menjadi tempat menyelamatkan diri bagi masyarakat sekitar, dan menjadi tempat belajar didunia pendidikan.
Sahabat semua, untuk mengakses ke museum Tsunami sangatlah mudah, letaknya hanya berbatas dengan Sebrang jalan dengan lapangan Blang Padang. Museum Tsunami sangat rekomendasi bagi para sahabat yang datang dari luar aceh ataupun masyarakat aceh sendiri, arsitekturnya layaknya bangunan di luar negeri. Dan dibuka setiap hari dengan batas waktu yang sesuai. Untuk saat ini museum Tsunami Aceh menjadi museum yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat. kebanyakan yaitu para wisatawan. Disana sahabat akan dipandu dengan pemandu nya Museum. Keanekaragaman sejarah tercipta disana, adanya lorong jeritan luapan manusia waktu bencana, sumur doa, dan beberapa gambar dan apa yang tersisa bekas Tsunami.
Untuk sahabat yang suka fotografi, boleh digunakan berbagai macam trik dalam mengabadikan momen disana, mulai angle bawah, atas bahkan kombinasi keduanya. Dan belum afdhal jika kemari tidak foto-foto deh. Kebanyakan fotografer lokal seperti saya banyak menyimpan file foto disini bahkan menjadi ajang pamer skill diantara banyaknya fotografer, saran jika ingin melihat karya bagus rekomendasi untuk melihat instagram @Geoaceh, sesekali lirik juga instagram saya ya @imadulauwalin atau @nusantarafotografi.
4. Kapal Apung
Kapal Apung yaitu kapal yang dibawa oleh ganasnya gelombang air tsunami dari ulee lheue hingga ke gampoeng punge blangcut Banda Aceh. dulu kapal apung merupakan kapal milik PLN dengan luas sekitar 1.900 meter persegi, dengan panjang mencapai 63 Meter.
Kapal Apung menjadi objek sejarah bagi para masyarakat, dikarenakan tidak bisa dipindahkan kembali ke laut, beratnya saja mencapai bobot 2.600 ton. Di perkirakan jauh letak kapal dengan bibir laut sekarang yakni 2,4 Km, sangat jauh bukan?
Dulu menurut informasi yang saya peroleh bahwa kapal ini dibeli oleh Pemerintah Aceh disaat aceh lagi tidak baik-baik saja.
Kenangan selalu terlintas jika berkunjung kemari, Kata bapak Faisal salah satu kru pekerja di kapal apung yang selamat dari musibah tersebut, saya pernah bertemu beliau di salah satu warung kopi punge blang cut, di mengatakan pada Minggu pagi ada salah satu teman nya bernama deri, setelah terjadinya gempa, dari atas kapal Apung PLTD apung, beliau (deri) melihat air surut, ditempat kapal berlabuh di pelabuhan ulee lheue kering. Kemudian dengan cepat kapal mulai tergeser akibat gelombang air, beliau mulai panik, dan sesekali mengucapkan doa kepada sang tuhan. Mereka keluar dari kapal bersama 6 awak kapal lainnya. Setiba dibawah baru beranjak tiba di tepi pelabuhan ia (deri) terbawa air bah dan diseret ke laut, di tarik ke laut, sangat panik, dan kembali di lempar kedaratan, setelahnya air kembali bawa dia ke laut, dan alhamdulillah kini ia dapat meraih sebuah pelampung, dengan pelampung tersebut deri di bawa air, hingga kebelakang Unida (universitas) tepatnya di gampong punge dan ia melihat ada keroncong maksudnya cerobong kapal apung ia raih dan memegang erat-erat hingga airnya sedikit demi sedikit surut, dan alhamdulillah deri selamat walaupun badannya penuh dengan luka akibat terkena seng dan kayu lainnya. Itulah kata pak faisal yang sekarang bertugas di sabang. Dan sayapun secara tidak sadar menjatuhkan air mata akibat mengingat memori tersebut semoga kedepan tidak terjadi hal musibah seperti tahun 2004 kelam.
Baca Juga : Sunset Puncak Gunung Geurutee Dan Sunset Bersisik Di Kaki Gunung Seulawah
Demikian dulu cerita bagaimana Kota Banda Aceh Kota Para Traveller Nusantara. Mungkin di penggalan cerita lain saya akan bercerita perjalanan saya ke Kubah Mesjid yang dibawa oleh air Tsunami layaknya cerita dahsyat diatas. Semoga kita bisa mengambil pelajaran dan selalu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Thanks Sahabat. See You Next Time.
#Travel #Traveller #Travelblogger #TravelPhotography
Komentar