Langsung ke konten utama

Virus Corona Takut Sama Air Panas? ; Taman Wisata Pemandian Ie Seuum Aceh Besar

Taman Wisata Ie Seuum Aceh Besar

Pemandian Air Panas Aceh Besar adalah salah satu wahana untuk mandi air panas yang menarik mata para traveller Nusantara.

Ada salah satu isu yang mengatakan bahwa dengan mandi air panas dapat membunuh Virus Corona, Sebagai mana menurut salah satu website berita di internet mengatakan bahwa virus corona akan hilang dengan sering Minum dan Mandi Air panas Covid 19? 

Virus Corona Takut Sama Air Panas? ; Taman Wisata Pemandian Ie Seuum Aceh Besar

 Virus Corona Takut Sama Air Panas? ; Taman Wisata Pemandian Ie Seuum Aceh Besar. Foto Pribadi Imadul Auwalin

Saya juga tidak mengatakan bahwa dengan bermandi air panas (ie Seuum) bahasa aceh red- akan membunuh penyakit virus corona tersebut. Akan tetapi dengan mandi air panas dapat membuat badan lebih bergairah dan dapat menumbuhkan rasa bekerja lebih baik dari sebelumnya. Nah pada kali ini para Anak Muda Gampoeng Lueng Kuli pergi ke pemandian Aceh Besar yang berada di desa Ie Seuum, mukim krueng raya, kecamatan mesjid raya, kabupaten Aceh Besar. Kami pergi dengan Rute Krueng Raya dari Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh, berangkat di jam 3 malam. Wow, kenapa harus tengah malam, tengah malam kan enaknya masih tidur, dan juga berminpi enak di rumah atau dikosan tercinta. Alasannya yaitu Mandi Air Panas di sini enaknya selepas shalat subuh dan cocoknya kita pergi itu jam 3 pagi, karena perjalanan menempuh waktu hingga 46 menit dari Kopelma darussalam, setiba disana sekitaran jam 4. Dan kita bisa istirahat dan tidur sekejap dan bangun shalat subuh. Seusai shalat subuh remang-remang cahaya ilahi mulai terang dan itulah saaat yang paling tepat untuk mandi Air panas. 

Taman Wisata Ie Seuum Aceh Besar foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin

Taman Wisata Ie Seuum Aceh Besar foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin

Jadi untuk para sahabat traveller yang ingin pergi kemari boleh dicoba dari cara kami diatas, pagi buta-buta dengan sepeda motor sudah pada kemari. Sedangkan apakah mandi air panas bisa membunuh virus corona saya juga tidak dapat mamastikan kejelasannya. Yang jelas kita patuhi saja protokol kesehatan seperti:

  • Rajin Mencuci tangan dengan sabun
  • Menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
  • Memakai masker
  • Memakai hand sanitizer, dan lain sebagainya.

Air panas kolam pemandian ie seuum aceh berasal dari gunung seulawah yang masih aktif yang berjarak sekitar 38 km lebih dari tempat tersebut dan mempunyai suhu sekitaran 85-87 derajat celcius. Objek wisata ini dibuka 24 jam dan selalu ada penjaga yang memandu sahabat para traveller luar daerah, teruntuk anak-anak harus diawasi juga oleh orang tuanya karena kedalaman kolam hanya untuk orang dewasa. Disini ada pembagian antara anak laki-laki dan perempuan jadi untuk para sahabat wanita juga boleh kok kemari. Tapi baiknya ada yang dampinginnya ya. 

Kami para pemuda gampoeng lueng kuli, seusai mandi kami juga menyempatkan foto di tempat ikon tulisan wisata taman ie seuum aceh besar sebagai bukti bahwa sudah pernah kemari hehehe. Di balik kabut yang sangat pekat beberapa sahabat juga ikut berfoto, sungguh pengalaman dan perjalanan yang menumbuhkan rasa keharmonisan kami sebagai anak desa yang hidup saling berdampingan dan saling support untuk kesuksesan masa depan, dan ketika sudah sukses mempunyai tanggung jawab untuk membantu sahabat yang lain, itulah pedoman kami sebagai anak desa. Kami mengibaratkan sebagai sebuah keluarga yang terus membantu akan sesama.

Baca Juga: PANTAI LHOK KEUTAPANG DESTINASI WISATA ACEH YANG TERSEMBUNYI DI ACEH BESAR








Benteng Indrapatra

Setelah bermandi di pemandian air panas kami sekelompok pemuda pulang dengan membawa sepeda motor perlahan dan kami bersepakat untuk singgah di Benteng Indrapatra, letaknya tidak jauh dari jalan utama Krueng Raya Aceh Besar. Menurut wikipedia, Benteng Indrapatra, ditulis juga dengan Benteng Indra Patra, adalah sebuah bentek bercorak Hindu yang terletak di kabupaten Aceh Besar, Aceh. Benteng ini pada awalnya digunakan sebagai bangunan pertahanan dari penyerangan musuh di dalam wilayah aceh.

Menurut Sejarah, Benteng ini dibangun pada masa kerajaan Lamuri, sebuah kerajaan hindu di provinsi aceh sebelum adanya kerajaan islam. Dulu banyak aktivitas perdangangan antarnegara dan melibatkan para pedagang dari bangsa India, Tamil, Siam dan Arab. Benteng ini terletak di desa Ladong, lebih kurang 19 kilometer dari Kota Banda Aceh. bangunan ini mempunyai luas 70 x 70 meter. Singkat cerita bahwa setelah kerajaan hindu runtuh, maka benteng ini dialihkan dan digunakan sebagai bangunan pertahanan dari musuh oleh Sultan Iskandar Muda dan Laksamana Malahayati, dan sekarang mungkin sebagai pengingat ada sebuah Pelabuhan disana yaitu Megahnya Pelabuhan Malahayati Aceh Besar.

Dan berikut foto bukti bahwa Kehadiran Benteng Indrapatra menumbuhkan Semangat para pemuda indonesia dan aceh pada umumnya bahwa Negara kita banyak mempunyai bukti sejarah yang di lirik oleh dunia.




Dan foto-foto tersebut juga menutup lembar cerita saya dan sahabat dari desa dalam explore ke Taman Wisata Ie Seuum Aceh Besar. Teruntuk sahabat para traveller dari luar aceh yang ingin kemari boleh mengajak saya untuk berkelana di daerah Aceh Besar dan Kota Banda Aceh dan mengabari terlebih dahulu dengan dm di instagram saya imadul auwalin. Thanks you.

Cek Juga Postingan Sebelumnya : 

AIR KOPI KHOP DAN KULINER MIE ACEH DI PUNCAK GUNUNG GEURUTE ACEH JAYA

JAUHKAN TANGANMU, DARI TANGANKU, AKU BISA MENARIKMU

 

See You Again.


#TravelBlogger  #Travelphotography #Wisataieseuumacehbesar #wisataaceh


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aceh's forgotten political science roots!

To this day, the roots of political science, which is part of social science, are always taken from ancient Greece. Because of that, the names and works of ancient Greek philosophers of the 5th century BC (BC) such as Herodotus, Plato, Aristoteles are always the main references. Asian philosophers who are also considered the originators of political science are Confusius and Mensius as Chinese philosophers in the 4th century BC, while from Indonesia is Prapanca with his work Negarakertagama (see: Prof. Miriam Budiardjo, "Basics of Political Science", Publisher PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008, page 5). The original title of the Negarakertagama manuscript was Desawarnana, meaning History of the Villages. Since it was rediscovered in a temple by the Dutch during an attack on one of the Balinese kingdoms in 1918, the old manuscript of Desawarnana was renamed Negarakertagama, meaning The Story of State Building. In the 1980s, I read the manuscript of Negarakertagama

Air Kopi Khop dan Kuliner Mie Aceh di Puncak Gunung Geurute Aceh Jaya

Air Kopi Khop dan Kuliner Mie Aceh di puncak Gunung Geurute Aceh Jaya salah satu kuliner yang wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke Aceh.  Sebelum pandemi Virus Covid-19 ada, saya masih menyimpan memori indah di puncak gunung geurute aceh jaya. Disela-sela waktu perkuliahan saya bersama rekan sahabat bepergian ke lintas barat aceh tepatnya ke puncak gunung geurute. Berbekal sepeda motor tua si merah yang kerap menemani saya berkelana kesana-kemari saya berangkat dari kota banda aceh dengan menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam. So, keinginan berlibur saya terwujudkan dan sembari menenangkan fikiran yang bebannya sangat berat bagi saya seorang Mahasiswa Fakultas x dengan project matakuliah yang sangat tidak masuk akal. Oleh karena itu saya memutuskan untuk rehat di hari sabtu yang sedikit tenang dan cerah.  Kehidupan Sebelum adannya virus covid 19 memang sangat verygood bagi semua orang tidak terkecuali pada diri saya. Dengan bebasnya kita masih bisa berkelana kesana-kemari se

Minggu Menyapa Kekasih Dalam Balutan Rindu

Hari minggu merupakan hari yang paling bahagia dan menurut wikipedia , hari minggu adalah hari pertama dalam satu pekan. Kata minggu diambil dari bahasa portugis, Domingo (dari bahasa latin dies Dominicus) yang berarti “dia do Senhor”, atau “hati Tuhan kita”. Sedangkan menurut saya hari minggu adalah hari dimana menyapa kekasih dalam balutan rindu. Wihh seperti pelukis dan penyair diatas batu yang bersandar di ranting kayu yang berdiri kokoh diantara bebatuan. Itulah makna dan hakikat bagi saya si anak pekelana dan traveller nusantara. Mentari keluar dari ufuknya menyemangati hati yang sedang gundah gulana, dan memberikan harapan baru untuk terus melangkah dan berinteraksi di dalam dunia yang fana dan hampa seperti hatimu yang setiap saat menyakiti perasaanku. Kopi dan nasi 5000 rb membuat perut kosong ku kembali hidup. Imajinasi dan tekad untuk menulis kisah dimasa muda menusuk dalam sanubari relung hatiku. Dengan uang yang seadanya saya memutuskan untuk mengukir kisah itu di hari mi