Negara
Indonesia di ibaratkan Syurga bagi para penjelajah dunia, di ujung barat west
java ada sebuah tempat yang menjadi rumah bagi mereka pejalan yang tangguh. Aceh
Besar merupakan kabupaten yang menyimpan berbagai destinasi wisata dengan
Alamnya Natural.
Pantai Lhok Keutapang
PantaiLhok Keutapang target para sekelompok anak muda penyuka dan pencinta alam tersebut. Tempatnya sangat tersembunyi bahkan untuk menuju kesana membutuhkan
energi yang ektra kuat, pohon yang rindang, batu yang terjal, bukit yang tinggi
rintangan menuju kesana. Tiada angin di lereng-lereng bukit menjadi hal yang
berat bagi para travel pemula. Menghabiskan waktu 2 jam perjalanan barulah
sahabat tiba di syurga tersembunyi pantai Lhok Keutapang.
Bagi
anak muda penjelajah Nusantara yang ingin pergi kesana, sahabat bisa menempuh
perjalanan menggunakan sepeda motor dari Kota Banda Aceh ke ujung Pancu, dengan
pemanfaatan google maps dapat mempermudah perjalanan sahabat. Setiba di Ujung
Pancu jika benar sahabat masih bingung disarankan untuk bertanya kepada penduduk
setempat kearah mana pantai Lhok Keutapang. dan Insaya Allah sahabat akan di
tuntun jalan kemana arah sahabat inginkan. Nah disana para sahabat bisa
memarkirkan sepeda motor di salah satu rumah warga yang menjaga tambak udang
vaname dengan harga yang super murah, hanya 5000 saja. Dan tentunya aman dan
terjaga amanahnya.
Dari
sana, kami para Anak Muda Gampoeng Lueng kuli yang berasal dari Kota Matang
Glumpang dua dan juga segenap para perantau yang sedang menuntut ilmu di Kota
Banda Aceh naik ke arah Timur bukit dan melewati hal yang telah saya terangkan
di awal penggalan alinia diatas, ya dengan bukit yang tidak bersahabat, tiada
angin, lelah dirasakan dan capek yang luar biasa. Istirahat di post pertama
semuanya tumbang dan sesekali candaaan diucapkan oleh seorang sahabat Jak Loem
(Pergi
lagi).
Kata
jak Loem-dalam bahasa Aceh, saya dengan sahabat bang Azmir hanya tertawa lepas
sembari mengatakan: “Kujak Loem Uteuen Tuhan Laot Darat Teutap Kujak” (pergi
lagi hutan tuhan laut darat tetap kami pergi) begitu kami jawab sama-sama
serentah, lantas para sahabat yang lain berkata ayo kita lanjutkan perjalanan.
Desas
desus suara kian jauh kian sangat melelahkan, dan saya sendiri seakan merasakan
kaki ini untuk melangkah lagi, dorongan kata salah satu teman yang sudah pergi
tidak jauh lagi, itulah yang membuat saya untuk melangkah walaupun secara
perlahan-lahan, selangkah demi selangkah. Tidak terasa setelahnya seorang kawan
minta untuk istirahat di tengah jalan akibat kelelahan yang luar biasa, benar
memang bukit ini tidak ada angin sama sekali karena dihimpit dengan dua bukit.
Tgk Alaudin maimun namanya, tatapan yang tajam dengan mukanya garang kami terpaksa untuk ikut beristirahat. Didalam perjalanan mendaki baik itu gunung atau bukit diperlukan untuk beristirahat walau sebentar, itu semua untuk mengumpulkan energi dan membuat lega dan kaki siap beranjak lagi.
Sebenarnya pendakian kami kali ini memang sangat salah, yang seharunya dilakukan pagi-pagi namun kami melakukan pendakian sekitar jam 10 lewat, dikarenakan menunggu teman satu persatu di titik kumpul yakni di kosan saya waktu itu. Hingga akhirnya perjalanan kami lanjutkan dan tibalah tempat yang di idamkan oleh sebagian para traveller nusantara yaitu Pantai Lhok Keutapang.
Jam 12:25 Wib
Jam
menunjukkan kami tiba yaitu sekitaran pukul 12: 25 wib lewat sedikit, kamipun
langsung makan siang dan bersiap untuk menunaikan ibadah shalat dzuhur. Inilah
nikmatnya perjalanan, ya makan di waktu momen yang sangat pas. Hitung-hitung
pada berkumpul semua, kami membuka nasi yang sudah kami beli di daerah kota
banda aceh sebelum pendakian dimulai. Terciptalah suasana yang kalau di ingat
sangat merindukan bahkan saat dewasa tua nanti. Layaknya keluarga yang sedang
menikmati masa indahnya.
Dan
yang paling saya ingat adalah makan siang ku hanya ada nasi putih, telor bulat
sebulan pikiran ku untuk memilki mu yang terkadang aku itu tidak tau siapa
kamu. Lagi-lagi curhat di siang bolong, mimpi sana. Kesukaan ku ya segitu,
makan saadanya, mensyukuri nikmatnya, nasi boleh sedikit tapi kenyangnya luar
biasa. eh kami juga di sponsori oleh air Aqua, air Aqua air pengunungan murni
membuat tenggorokan yang haus hilang seketika.
Ini
dia nasi ku, beukah leumak maboek beurtoeh troe aneuk muda.
Selepas makan siang kami melanjutkan hal yang tidak boleh dilupakan yaitu shalat Dzuhur. Sebagai umat muslim yang taat dan pemuda penerus bangsa shalat harus dilaksanakan dengan kondisi apapun tidak ada alasan untuk meninggalkannya. Beres-beres sisa makanan dan mengumpulkan sampah, satu persatu bersuci dan berwudhuk.
Dan yang paling saya ingatkan mereka menunjukkan saya untuk menjadi imam, sedangkan dalam hati ya Tuhan begitu percayanya saya yang menjadi imam untuk mereka, padahal ada beberapa rekan lain yang cocok mereka ada yang tamatan pesantren dayah almuslimun lhoksukon Aceh utara. Tapi jika saya tolak juga tidak enak, dengan percaya diri saya yang jadi imam untuk shalat dzuhur.
Setelah
shalat baru lah tibanya untuk explore kesana kemari, mandi dan ada yang capek
mandi naik ke atas hammok untuk sekedar istirahat dan selesai istirahat lanjut
lagi untuk mandi, itulah yang kami lakukan 3 jam lebih di pantai lhok
keutapang.
Air
laut begitu biru membuat kami betah berlama-lama disini, ada yang rebahan di
pinggir pantai ada juga asik sendiri dengan pasir yang sangat putih, dan
beragam aktifitas yang kami lakukan di pantai.
Sekedar
informasi disini bagi sahabat travelling luar daerah dibolehkan untuk menginap,
dan tergantung kesukaan kalian tetapi kami di waktu kali ini hanya seharisaja
dan akan pulang. Bagaikan bulek yang enak rebahan di pasir yang putih ada
beberapa kawan tidak memperdulikan hirauan yang lain. Ohya bagi kalian yang
ingin datang, datang lah. Bagi yang luar aceh boleh dm saya di instagram jika
tidak ingin datang sendirian.
Jam 15:30 Wib
Ok waktu sudah menujukkan untuk pulang, pada pukul 15: 30 kami memutuskan untuk pulang. Kami tidak berkemah dan bermalam disana berhubung ke esokan harinya seseorang sahabat saya ada acara di salah satu tempat di Kota Banda Aceh, setelah musyawarah kekeluargaan kamipun akhirnya pulang, dan tidak lupa barang yang kami bawa tadi, seperti bungkus nasi, botol aqua kami membawa pulang dan membuang di tempat sampah disekitaran kampung ujung pancu. Untuk sahabat yang lain hal ini harus dicontohkan supaya tempat yang kita kunjungi kedepannya tetap terjaga ke asliannya dan terjaga naturalnya.
Sebelum menutup cerita perjalanan kali ini sekedar informasi bahwa bagi anak nusantara yang ingin melakukan pengibaran bendera diwaktu momen hari tujuh belas agustus mantap sekali, di rumput ilalang yang hijau suasana sangat terasa kemerdekaannya.
Dan diakhir cerita
travelling kali ini ke Pantai Lhok Keutapang Destinasi Wisata Aceh yang Tersembunyi di Aceh Besar saya ucapkan terimakasih. Terimakasih semua, terimakasih
pantai lhok keutapang. See You Again.
Komentar