Pelabuhan Malahayati
Tibanya di Pelabuhan Malahayati
Selfi Time
Biar tidak kaku, dan berlangsung hubungan yang harmonis dan bisa jadi teman sama mereka saya mengajak selfie salah satu kru pekerja di kapal. Walaupun sudah lupa namanya tapi yang bisa saya ingatkan yaitu beliau orangnya asik dan enak di ajak bicara.
Lanjut mengobrol, beliau bercerita tentang pedihnya kerja dilaut, gaji boleh tinggi tapi hidup sedikit menentang, keluhnya. melihat daratan saja sebulan sekali dengan durasi waktu fresh 1 hari sebelum kapal berangkat. kasian memang terdengarkan. berbekal sambil senyum-senyum sayapun menyapa. jangan sedih deh mas, banyak kok diluar sana ingin kerja seperti mas tapi belum kesampaian layaknya saya. hehhe dia menyahut tapi mas ini beda, soal hati yang tidak bisa di gubris kangen sama anak dan istri di rumah. akhirnya saya potong pembicaraan dengan melihatnya kian matanya berlinang air matanya. tidak boleh saya ceritain disini.
Kru Pekerja Kapal
Dan saya pun menjajal dalam kapal.
Dalam kapal terasa panas, seperti panasnya keadaan hati saya yang sedang melanda. tempat yang menjadi penyaluran minyak ini tidak berlangsung lama saya didalam karena kondisi sangatlah panas. semenit rasa sejam.
Keburu keluar saya pergi ke samping kapal dan ikut motret.
hamparan Laut yang Luas
Gumpalan Awan kian menghitam pertanda Hujan akan lah turun, sayapun pergi ke abang tadi dan minta izin untuk turun kapal dan pergi kesisi yang lain. Sebelum saya turun entah dari mana ada seorang pekerja tanpam menghampiri, eh sama abang itu selfie kok sama saya tidak, dan langsung saya selfie deh..hehehe
Mantap Sama-Sama Tampan kan
Selesai ini semua saya explore ke sisi lain pelabuhan, dan bertemu sama dua anak yang sedang memancing di ujung pelabuhan.
Dua anak berasal dari daerah kampung setempat, mereka menghabiskan waktu di pelabuhan dengan memancing dengan senangnya.
Sahabat
Berbicara sama mereka itu asik, kembali seperti masa kecil saya. kemana saja tanpa memikirkan banyak masalah. kok Curhat saya, peduli amat. abaikan saja ya sob hehehe.
Cuaca tidak mendukung dan sayapun memutuskan untuk kembali ke banda aceh. keburu hujan. yang bukan hujan suram darimu..
Pelabuhan malahayati
Komentar