Langsung ke konten utama

Megahnya Pelabuhan Malahayati Aceh Besar

Pelabuhan Malahayati merupakan sebuah pelabuhan yang terletak di Aceh tepatnya di Aceh Besar Lamreh. "Cinta berawal kasih dan kasih bisa diciptakan dengan perjalanan". Nah mewakili kata yang puitis saya menjajalkan kaki ke pelabuhan malahayati. beranjak dari kota banda aceh saya menggunakan sepeda motor hingga setengah jam lebih dan tibanya di tempat yang saya hayalkan.

Pelabuhan Malahayati

Pelabuhan Malahayati

Dengan keadaan cuaca yang tidak mendukung tidak menyurutkan niat saya untuk explore dan menyelusuri seluk beluk pelabuhan malahayati. sebelum tiba sedikit saya cerita boleh ya, saya ngopi dulu akibat kelelahan di warung pak Muslem tidak jauh dari akses pintu masuk ke pelabuhan tersebut.

Sejarah mencatat bahwa Pelabuhan Malahayati di bangun pada zaman Iskandar Muda dengan nama Lamwuli sebagai pelabuhan untuk tempat singgah para pedagang Cina. banyak pedagang cina yang mengarungi samudara luas untuk berdagang dengan barang bawaan batu ambar, ayu gaharu dan lain sebagainya. mereka juga suka dengan aceh yang kaya cengkeh, lada, kayu sapan dan lain-lain.

Ohya, Lamuri sendiri merupakan sebuah kerajaan yang terletak di Aceh dan bisa dibilang bercorak budaya Hindu. setelahnya di ganti dengan nama lamwuli hingga Kerajaan Aceh Darussalam. 
Lama kelamaan tanpa kita sadari pelabuhan malahayati sangat terkenal ke mancanegara hingga detik ini dibawah pelindo 1 pun kian melonjak naik perekonomian di aceh walaupun itu tidak banyak dirasakan nikmati oleh masyarakat setempat, hehehe. sempatin aja menyapa suara rakyat di seputaran pelabuhan tersebut.

Pelabuhan malahayati

Tibanya di Pelabuhan Malahayati

Ruang dan waktupun terbuka, dengan basic saya seorang fotografer saya pun sedikit bebas bergerak kesana kemari dalam pelabuhan bahkan kedalam kapal di gambar ini lho..

Disana saya langsung disapa oleh seorang pekerja di kapal ini, bro foto kesini, hehe langsung saya foto. Saya minta izin untuk masuk kesana, dan mereka mengizinkannya.

Selfie Time

Selfi Time

Biar tidak kaku, dan berlangsung hubungan yang harmonis dan bisa jadi teman sama mereka saya mengajak selfie salah satu kru pekerja di kapal. Walaupun sudah lupa namanya tapi yang bisa saya ingatkan yaitu beliau orangnya asik dan enak di ajak bicara. 

Lanjut mengobrol, beliau bercerita tentang pedihnya kerja dilaut, gaji boleh tinggi tapi hidup sedikit menentang, keluhnya. melihat daratan saja sebulan sekali dengan durasi waktu fresh 1 hari sebelum kapal berangkat. kasian memang terdengarkan. berbekal sambil senyum-senyum sayapun menyapa. jangan sedih deh mas, banyak kok diluar sana ingin kerja seperti mas tapi belum kesampaian layaknya saya. hehhe dia menyahut tapi mas ini beda, soal hati yang tidak bisa di gubris kangen sama anak dan istri di rumah. akhirnya saya potong pembicaraan dengan melihatnya kian matanya berlinang air matanya. tidak boleh saya ceritain disini.

Kru Pekerja kapal

Kru Pekerja Kapal 

Dan saya pun menjajal dalam kapal. 

Foto di dalam kapal


Dalam kapal terasa panas, seperti panasnya keadaan hati saya yang sedang melanda. tempat yang menjadi penyaluran minyak ini tidak berlangsung lama saya didalam karena kondisi sangatlah panas. semenit rasa sejam. 

Keburu keluar saya pergi ke samping kapal dan ikut motret.

hamparan Laut yang luas selat malaka

hamparan Laut yang Luas

Gumpalan Awan kian menghitam pertanda Hujan akan lah turun, sayapun pergi ke abang tadi dan minta izin untuk turun kapal dan pergi kesisi yang lain. Sebelum saya turun entah dari mana ada seorang pekerja tanpam menghampiri, eh sama abang itu selfie kok sama saya tidak, dan langsung saya selfie deh..hehehe

Mantap Sama-Sama Tampan kan

Selesai ini semua saya explore ke sisi lain pelabuhan, dan bertemu sama dua anak yang sedang memancing di ujung pelabuhan.

Dua anak berasal dari daerah kampung setempat, mereka menghabiskan waktu di pelabuhan dengan memancing dengan senangnya.

Sahabat

Sahabat 

Berbicara sama mereka itu asik, kembali seperti masa kecil saya. kemana saja tanpa memikirkan banyak masalah. kok Curhat saya, peduli amat. abaikan saja ya sob hehehe.

Cuaca tidak mendukung dan sayapun memutuskan untuk kembali ke banda aceh. keburu hujan. yang bukan hujan suram darimu..

Pelabuhan Malahayati

Pelabuhan malahayati

Terimakasih Atas pelayanan sama Pelabuhan malahayati dan Pelindo 1. Semoga bisa berjumpa di lain kesempatan. salam mengispirasi.

#imadulauwalintraveller #pelabuhanmalahayati #Acehtravel

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aceh's forgotten political science roots!

To this day, the roots of political science, which is part of social science, are always taken from ancient Greece. Because of that, the names and works of ancient Greek philosophers of the 5th century BC (BC) such as Herodotus, Plato, Aristoteles are always the main references. Asian philosophers who are also considered the originators of political science are Confusius and Mensius as Chinese philosophers in the 4th century BC, while from Indonesia is Prapanca with his work Negarakertagama (see: Prof. Miriam Budiardjo, "Basics of Political Science", Publisher PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008, page 5). The original title of the Negarakertagama manuscript was Desawarnana, meaning History of the Villages. Since it was rediscovered in a temple by the Dutch during an attack on one of the Balinese kingdoms in 1918, the old manuscript of Desawarnana was renamed Negarakertagama, meaning The Story of State Building. In the 1980s, I read the manuscript of Negarakertagama

Air Kopi Khop dan Kuliner Mie Aceh di Puncak Gunung Geurute Aceh Jaya

Air Kopi Khop dan Kuliner Mie Aceh di puncak Gunung Geurute Aceh Jaya salah satu kuliner yang wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke Aceh.  Sebelum pandemi Virus Covid-19 ada, saya masih menyimpan memori indah di puncak gunung geurute aceh jaya. Disela-sela waktu perkuliahan saya bersama rekan sahabat bepergian ke lintas barat aceh tepatnya ke puncak gunung geurute. Berbekal sepeda motor tua si merah yang kerap menemani saya berkelana kesana-kemari saya berangkat dari kota banda aceh dengan menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam. So, keinginan berlibur saya terwujudkan dan sembari menenangkan fikiran yang bebannya sangat berat bagi saya seorang Mahasiswa Fakultas x dengan project matakuliah yang sangat tidak masuk akal. Oleh karena itu saya memutuskan untuk rehat di hari sabtu yang sedikit tenang dan cerah.  Kehidupan Sebelum adannya virus covid 19 memang sangat verygood bagi semua orang tidak terkecuali pada diri saya. Dengan bebasnya kita masih bisa berkelana kesana-kemari se

Minggu Menyapa Kekasih Dalam Balutan Rindu

Hari minggu merupakan hari yang paling bahagia dan menurut wikipedia , hari minggu adalah hari pertama dalam satu pekan. Kata minggu diambil dari bahasa portugis, Domingo (dari bahasa latin dies Dominicus) yang berarti “dia do Senhor”, atau “hati Tuhan kita”. Sedangkan menurut saya hari minggu adalah hari dimana menyapa kekasih dalam balutan rindu. Wihh seperti pelukis dan penyair diatas batu yang bersandar di ranting kayu yang berdiri kokoh diantara bebatuan. Itulah makna dan hakikat bagi saya si anak pekelana dan traveller nusantara. Mentari keluar dari ufuknya menyemangati hati yang sedang gundah gulana, dan memberikan harapan baru untuk terus melangkah dan berinteraksi di dalam dunia yang fana dan hampa seperti hatimu yang setiap saat menyakiti perasaanku. Kopi dan nasi 5000 rb membuat perut kosong ku kembali hidup. Imajinasi dan tekad untuk menulis kisah dimasa muda menusuk dalam sanubari relung hatiku. Dengan uang yang seadanya saya memutuskan untuk mengukir kisah itu di hari mi