Langsung ke konten utama

Sunset Puncak Gunung Geurutee dan Sunset Bersisik di Kaki Gunung Seulawah

Gunung geurutee merupakan sebuah nama gunung di provinsi aceh darussalam memiliki panoroma keindahan alam yang terkenal di seluruh Nusantara.

Sejarah Mencatat Legenda Mistis Gunung Geurutee Aceh Jaya

Saya duduk dengan sigap mendengar salah satu cerita dari salah satu nenek yang jualan di puncak gunung geurutee sesaat sebelum senja itu datang menghampiri sang anak manusia yang sering basah dibuat sikap dingin darinya. Dulu kata nenek itu, di aliran hulu Sungai Daya (Krueng Daya) ada sebuah tempat yaitu sebuah dusun bernama Lhan Na yang pada sekarang menyebutnya dengan Lamno. Disini dulu kala tinggal para orang-orang dari bangsa samang yang berasal dari semenanjung malaka dan secara riwayat menceritakan mereka datang melalui kaki gunung himalaya dan sampai ke aceh tepatnya di Lhan Na (Lamno sekarang). 

Setelahnya baru datang orang-orang dari samudera pasai dan perlahan orang-orang disana mulai memeluk agama islam, dan memulai peradaban yang baru yang dahulu kala belum beragama. HidayahNya pun datang. 

Kata nenek tersebut dulu di daya hidup sepasang suami istri, mereka menggantungkan hidupnya sebagai nelayan. Kesehariannya biasa saja hingga berlanjut tahun berganti tahun, dan pada suatu hari suaminya meminta izin untuk merantau ke banda aceh sekarang. dan dengan baiknya sang istri mengizinkan suami tercintanya untuk pergi merantau. Lambat laun, tahun juga berganti tahun sang suami tidak pada pulang jua, dan sang istri marah, merasa kesal, dan menggerutu. Dan pada suatu hari sang istri sembari berteriak mengatakan “Meunyoe hana Geuwoe kakeuh hana payah woe le saree” (kalau dia sang suami tidak pulang jangan pulang lagi) begitulah kira-kira. dan tidak lama kemudian Gempa Bumi terjadi, sehingga batu dari laut menutupi jalan antara kerajaan daya dengan kerajaan aceh, dan ketika sang suami pulang tidak bisa lagi melewati jalan tersebut. Dan orang-orang daya menyebutnya dengan sebutan Geurutee yang artiannya gerutu. Begitu lah kira-kira sejarah mencatat asal usul nama Gunung Geurutee kata sang nenek tersebut. 

Sunset Puncak Gunung Geurutee. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin
 Sunset Puncak Gunung Geurutee. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin

Dan warna senja itu menyapa kami, saya dan sang nenek penjual di kafe di atas Puncak gunung geurutee. Dan dari kumat-kamit mulutnya ada hal yang ingin dia sampaikan kepada saya, dan entah kenapa dia tidak berbicara lagi, dalam merahnya warna senja saya dibuat bulu kuduk merinding dan sesekali saya berdoa semoga tidak terjadi gempa dikala saya berada diatas gunung ini ya Tuhan.


Warna merah jingga mengantarkan jiwa saya membalut dalam kesyahduan Senja. Quates-quates senja mulai terbit dari saya sang anak pekelana:

“Jarak boleh berpisah diantara dua hati, tetapi rasa kerinduan itu dapat membunuh insan yang saling mencintai” 
“Terkadang rasa keputusasaan membuat perempuan itu Murka, Maka hargailah perempuanmu”
Imadul Auwalin -

Sunset Bersisik di Kaki Gunung Seulawah Aceh Besar

Sunset Bersisik di Kaki Gunung Seulawah. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin
Sunset Bersisik di Kaki Gunung Seulawah. Foto oleh Nusantarafotografi/Imadul Auwalin

Seperti warna kuning keemasan sunset bersisik di kaki gunung seulawah aceh besar membuat takjub dan rasa kagum saya terhadap kebesaran Sang Tuhan pemilik alam semesta. Dari sisi jalan saya mengeluarkan kamera dan turun sedikit kedalam sawah dan dengan trik dan tips dalam photography saya membuat sebuah gambar dengan begitu indah menurut saya dan semoga sahabat dapat menikmatinya. 

Sedikit saya mengulas ada sepenggal sejarah bagaimana asal-usul dari gunung seulawah 

Gunung Seulawah Agam

Gunung Seulawah Agam yaitu sebuah gunung yang terletak di kecamatan Seulimeum dan kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. Gunung Seulawah Agam memiliki ketinggian sekitar 1726 mdpl, lumanyan tinggi. Dulu nama gunung seulawah bermacam ragam diantaranya Solawa Agam, Solawaik Agam, Selawadjanten, dan Solawa Goldberg. Silsilah sejarah menulis bahwa Gunung seulawah agam terbentuk akibat pertemuan lempeng Indo-Australia yang bergerak relatif ke utara, menujam di bawah Lempeng Kerak Benua Eurasia. Sekilas begitu menurut ilmu yang kita yakini sebagai anak terpelajar.

Gunung Seulawah Inong

Sedangkan Gunung Seulawah Inong yaitu Gunung yang katanya dulu menjadi tempat bersejarah bagi kaum wanita di aceh, mereka memanfaatkan gunung seulawah inong untuk berlatih perang dalam melawan kafir Belanda. Tetapi perlu kita ketahui adalah dibalik sekilas penjelasan dari gunung seulawah agam dan inong ini sendiri percaya atau tidak percaya bahwa ada kisah yang harus sahabat ketahui bahwa ada kisah klasik dibalik ini semua.

Sejarah Mitos Terbentuknya Gunung Seulawah Agam dan Inong Aceh Besar

Dahulu kala, eh jangan serius kali ya sahabat layaknya mendengar kisah dongeng si kancil saja. Jadi, di Aceh Besar sekarang ada kerajaan bernama Kerajaan Alam dan di pidie Ada Kerajaan yang bernama Kerajaan Pedir, mereka hanya di pisahkan oleh sebuah aliran sungai di tengah-tengahnya. Hmmm seperti kisah klasik saya saja ni harus ada kata terpisahkan pula. Yasudahlah mau dibuat bagaimanapun sudah terjadi, ya jalani saja lah, kami sebenarnya terpisah hanya karena waktu doang kok. Entar juga….. (Jawab ya bungoeng meulu).

Banyak Sumber juga saya dapatkan dari https://tengkuputeh.com/

Kerap kedua kerajaan ini saling bertengkar dan saling membuat kerusakan hingga lat batat kayee batee mengalami kerusakan yang luar biasa. Sedangkan kekuatan dari dua kerajaan ini sama-sama kuat dan seimbang tanpa ada yang kalah. Perlu diketahui di dalam sungai yang memisahkan antara kedua kerajaan ini hidup seorang Naga Sakti yang bernama Sabang. Naga tersebut konon katanya sahabat dekat dari Meukuta Alam, dan apabila ada pasukan kerajaan pedir yang melintasi sungai maka akan dihalau oleh naga tersebut. dari kejadian ini membuat raja pedir merasa geram dan marah besar hingga memanggil penasehatnya lalu menanyakan Tuha Apakah di negeri kita tidak ada seorang jawara untuk membunuh Naga Sabang? 

Penasehat mengatakan, paduka mulia, jika kita bunuh naga sabang akan mengakibatkan bencana ie beuna (Tsunami) dia (Naga Sabang) merupakan penyeimbang alam dan sebagai penjaga sungai ini. Dan Sang Raja, dengan ego membantah penasehatnya mau tidak mau, saya tidak peduli, aku harus menyerang kerajaan Alam. 

Sahut Penasehat, bahwa di negeri kita ada 2 orang pendekar dimana para pendekar ini memeliki kekuatan yang bisa mengalahkan sang Naga sabang, mereka adalah Seulawah Agam dan Seulawah Inong. Sesudah membuat Sk (Surat Keterangan) mereka sudah bersepakat untuk adu perang, dan Naga sabang sangatlah sedih, dia mengabari kepada Meukuta Alam bahwa seulawah agam dan inong memiliki kekuatan yang luar biasa, kejadian yang tidak bisa dihindari pun terjadi, didepan masyarakat banyak, perlawanan 2 lawan 1 terjadi diantara seulawah agam dan seulawah inong melawan Naga sabang. Mula-mula perlawanan berakhir sengit dan seimbang, naga sabang banyak menerima pukulan dan Naga sabang masih sangat kuat, hingga naasnya akibat kekuatan dari Seulawah agam dan inong Naga Sabang Meninggal, Naga sabang terkena pedang petir dari Seulawah Agam di atas kepalanya hingga terpisahlah kepala dengan badannya. Seulawah Agam membuang Badan Sang Naga ke arah kerajaan Alam hingga melewati Kerajaan dan disaksikan oleh Meukuta Alam, dan berteriak Sabanggggggg… Tapi apa boleh buat, jiwa sudah berpisah dengan raga, Meukuta alam sangat sedih, apa yang dia khawatirkan juga terjadi, sahabatnya meninggal akibat ulah seulawah agam dan seulawah inong. Badan Naga Sabang dan jatuh di tengah lautan dan sekarang menamakan dengan pulau Sabang, dan menjadi tempat 0 Kilometer sabang. Sedangkan kepala Sang naga sabang di angkat dan dilempar oleh seulawah inong dan berakhir jatuh di hilir Pantai Darussalam, yakni di hilir pantai, dan sekarang menjadi Alue Naga Syiah Kuala Kota Banda Aceh. 

Tapi ada hal yang tidak terduga, air sungai meluap dan air laut mengalami gelombang sangat besar, sebelum terjadi Tsunami masyarakat dari kedua kerajaan yaitu kerajaan alam dan pedir bondar bandir turun ketepi pantai dan menangkap ikan karena air laut sudah surut, Tapi Meukuta Alam melihat, dan menyuruh seluruh nya untuk naik ke atas bukit yang tinggi karena sebantar lagi akan terjadi bencana Tsunami, Sesaat sesudahnya terjadi Gempa, dan dua raksasa Seulawah agam dan seulawah inong jatuh dan tersungkur, lalu bencana Tsunami terjadi banyak masyarakat dan binatang mati sedangkan sebagiannya selamat dengan cara menyelamatkan diri keatas tubuh Raksasa Seulawah agam dan inong. Pada akhirnya dua kerajaan ini sadar bahwa saling berperang tidak baik dan tidak saling menguntungkan dan untuk meleraikan dua kerajaan ini menikahkan antara anak negeri Kerajaan alam dan pedir. Dan akhirnya tahun demi tahun lahirlah Kerajaan Aceh. 

Jadi, jangan pada heran jika ada hal cekcok diantara masyarakat pidie dan aceh besar, dari dulu pun sejarah legenda mencatat demikian. Tapi, untuk sekarang mari kita saling berdamai dan saling mengasihi satu sama lain. 

Sahabat semunya, bagaimana kisahnya mantapkan. Seru dan menegangkan. Terimakasih Aceh yang mempunyai cerita yang sangat tidak masuk akal tapi saya sebagai anak negeri aceh sendiri patut bersyukur karena kejadian tersebut sekarang bisa merasakan hal yang begitu damai dan bebas melihat Sunset Puncak Gunung Geurutee dan Sunset Bersisik di Kaki Gunung Seulawah

Baca Juga Postingan Sebelumnya: Minggu Menyapa Kekasih Dalam Balutan Rindu

Terimakasih buat sahabat semuanya, jika ada yang ingin berkomentar silahkan berkomentar dengan baik dikolom komentar dibawah. Tetap sehat, See You Again.


#TravelBlogger #Travel #Travelphotography #Sunset



Komentar

Unknown mengatakan…
Nice, best cerita sunset.
Alhazennusantara mengatakan…
Terimakasih sahabat..

Postingan populer dari blog ini

Nusantara Fotografi

Photography bagi saya adalah sebuah "seni mendapatkan sebuah gambar yang mempunyai sebuah makna di dalam gambar yang telah kita buatkan". Fotografi juga sebuah seni lukis dengan teknik yang ada didalam-Nya. Photography bukan tentang mencetak sebuah gambar tanpa ada hal yang tersirat melainkan sebuah kriteria keindahan yang terpancar sehingga orang-orang tertarik dengan apa yang telah Anda para fotografer potret. Imadul Auwalin adalah seorang fotografer berbakat dan visioner yang merupakan pendiri Nusantara Fotografi , sebuah komunitas fotografi yang berbasis di Banda Aceh, Indonesia. Melalui komunitas ini, Imadul berusaha untuk memfasilitasi dan menginspirasi para fotografer muda di Aceh dan seluruh Indonesia untuk mengembangkan keterampilan mereka dalam dunia fotografi. Nusantara Fotografi bertujuan untuk tidak hanya menghasilkan karya-karya visual yang memukau, tetapi juga mendalami makna dan pesan yang dapat disampaikan melalui gambar. Imadul Auwalin memulai perjalanan f...

Dukungan Alhazennusantara Group Terhadap Pemerintahan Prabowo Subianto

Alhazennusantara Group dengan bangga menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan Prabowo Subianto, presiden terbaru Indonesia, yang diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek pemerintahan dan kebijakan. Fokus utama Presiden Prabowo akan terarah pada isu-isu krusial seperti pertahanan, ekonomi, dan stabilitas politik. Dalam visi ini, beliau berupaya memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional serta meningkatkan infrastruktur dan investasi dalam negeri. Di bidang ekonomi, Presiden Prabowo menekankan pentingnya hilirisasi komoditas dan pengurangan ketergantungan pada sektor tertentu. Ini diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan sektor-sektor lain, seperti pertanian dan industri, serta menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, kebijakan swasembada pangan dan energi menjadi prioritas, terutama di tengah situasi global yang tidak menentu. Kebijakan sosial juga mendapatkan perhatian yang signifikan, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan ku...

Dara Aceh

  Gadis atau Dara Aceh mempunyai wajah yang cantik nan jelita. Aduhai kulitnya yang mulus senyuman yang sinis melengkapi sebutan Dara Aceh. Dara Aceh memiliki ciri khas yang unik dikarenakan adanya campuran ras bangsa portugis, hindia, arab, malaya dan lain sebagainya sebagaimana sejarah mencatatnya. Hidung yang mancung dan bibirnya yang menawan membuat para lelaki tertarik untuk meminang dara aceh. Provinsi Aceh yang terdiri dari berbagai kabupaten dan daerah –daerah sehingga berbeda pula kecantikan anak gadis perawan tersebut. Di hari Raya idul adha tersebut momentum kami mengunjungi destinasi wisata yang hangat diperbincangka oleh sebagian masyarakat Aceh Utara, ya tepatnya Wisata Gunung Salak Nisam Antara. Dari Simpang Jam Kota Lhokseumawe perjalanan bisa ditempuh kurang lebih 1 jam lebih akan membawa saudara ke wisata Gunung Salak, konon katanya di daerah ini ada sebuah Gunung yang hampir mirip dengan buah salak dan dinamakanlah Gunung Salak. Kehadiran saya dan kawan-kawan d...