konsep-konsep dasar transhumanismenya yang terdiri dari tiga pilar yaitu: superintelligence (super cerdas), superlongevity (super umur Panjang), dan super wellbeing (super makmur). Transhumanisme adalah gerakan filosofis dan intelektual yang mendukung peningkatan kondisi manusia dengan mengembangkan dan membuat teknologi canggih yang tersedia secara luas untuk dapat memperpanjang umur, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan kemampuan fisik atau kognitif.
Transhumanisme juga memprediksi munculnya teknologi tersebut di masa depan. Transhumanisme atau transformasi kemanusiaan (transhumanism/human transformation) adalah ideologi atau pemahaman atau biasa disebut gerakan intelektual yang dipercaya bahwa suatu saat melalui teknologi dan sains keterbatasan fisik manusia dapat mengadopsi teknologi. Bahkan hingga manusia dapat hidup abadi dengan teknologi.
Maka hal ini berkorelasi akan termaktubnya yang dikatakan dengan revolusi. Revolusi industri adalah istilah perubahan secara besar-besaran atau perubahan total pada segala bidang mulai dari pertanian, manufaktur, pendidikan, transportasi, industri, teknologi dan lain sebagainya. Muara daripada revolusi ialah munculnya transformasi Society 5.0, teknologi akan sangat memudahkan untuk membantu mewujudkan Sustainable Development Goals yaitu program dari United Nations untuk mengurangi ketimpangan sosial mulai dari memberantas kemiskinan, mengakhiri kelaparan, hidup sehat dan sejahtera, pendidikan yang bermutu, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi, energi bersih dan terjangkau, perkembangan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, industri, inovasi dan infrastruktur, mengurangi ketimpangan, kota dan komunitas berkelanjutan, produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, penanganan iklim, menjaga ekosistem laut, menjaga ekosistem darat, perdamaian, keadilan dan institusi yang kuat dan yang terakhir kemitraan untuk mencapai tujuan di dunia sehingga tidak ada ketimpangan sosial yang akan terjadi dimasa depan.
Ketimpangan dari Transhumanisme itu sendiri bisa diatasi dengan realitas jiwa dan raga yang bersih dan bertuhan sesuai fitrahnya keagamaan. Hakikatnya tubuh dan jiwa adalah satu kesatuan manifestasi wujud walaupun keduanya berbeda dari sisi keapaannya (mahiya) dan antara keduanya saling mengikat dan memberikan kesempurnaan pada bentuk aktualitasnya. Kekhawatiran dan dilema dimasa depan melekat pada persaingan keamanan dan ekonomi, politik, dan masalah keamanan akan terus menantang keturunan kita atau regenerasi, apa pun bentuknya atau perangkat tambahan yang mereka miliki.
Saudara semua perlu sedikit diulas, menurut Keith Ansell-Pearson seorang filsuf inggris dan profesor Filsafat di Universitas Warwick, ia mengatakan “Transhumanisme adalah gerakan sosial-politik dan intelektual” teknoprogresif “yang mengadvokasi penggunaan teknologi untuk mengubah organisme manusia secara radikal, dengan tujuan akhir menjadi” posthuman.” Apakah semua ini berkaitan akan filsafat postmodern menurut Nietzsche.
Perlu diketahui bahwa semua penjelasan diatas berkaitan tentang posthumanism yaitu bermuncul sebagai response akibat krisis yang dihadapi manusia (refleks zaman). Posthumanism diharapkan mampu menjadi solusi integratif atas keinginan manusia terbebas dari krisis kemanusiaan (kesengsaraan dan kematian). Tapi ketahuilah manusia sebagaimana seruan dalam sabda; “manusia ditetapkan mati, sengsara, dukacita. Tuhan yang memberkati akan turun dan mengajar. Kematian-Nya membawa yang putus asa dan hilang harapan mendapatkan kelepasan, kelegaan dan penghiburan.
Daftar Pustaka: internet & fikiran
Wallahu’alam bissawab.
Komentar