Langsung ke konten utama

HUBUNGAN HISTORIS ANTARA ACEH DENGAN RUSIA

Di Sabang terdapat satu makam tentara  Angkatan Laut (AL) Rusia yakni  Letnan Khoklov. Kedubes Federasi Rusia sedang menyiapkan renovasi makam militer Khoklov. Pihaknya mendapatkan data-data dari Markas AL Rusia di Sankt Peterburg.

“Kami menunggu kiriman nisan berbentuk salib Ortodoks untuk dipasang di makam tersebut. Sejauh ini, makam itu tercatat sebagai satu-satunya makam militer Rusia di Indonesia yang sekaligus menjadi bukti hubungan strategis Rusia dan Indonesia di masa silam,” kata  Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, disadur dari kompas,  akhir pekan ini.

Khoklov adalah perwira di kapal perang Poltava  yang bertolak dari Pangkalan Laut Kronstadt dekat Kota Sankt Peterburg. Khoklov gugur dalam kecelakaan yang terjadi pada September 1901 di perairan Sabang.

Masa itu, Pelabuhan Sabang adalah salah satu pelabuhan pengisian batu bara yang strategis di mulut Selat Malaka. Berbagai kapal yang berlayar melintasi Selat Malaka singgah di Sabang untuk mengisi ulang batu bara dan perbekalan.

Poltava di Sabang pada 27 Februari-12 Maret 1901 setelah berlayar melalui Laut Mediterania – terusan Suez – Samudera Hindia. Kapal ini berencana melanjutkan ke Hong Kong.  Poltava mengalami kecelakaan ketika jangkar kanan diturunkan. Besi penahan terlepas dan menghantam kepala Sergei Vasilyevich Khoklov yang menjadi perwira jaga di anjungan sekaligus komandan kompi di kapal perang tersebut. Akibatnya Khoklov meninggal dunia. Keesokan harinya, bendera di atas kapal Rusia dan kapal Angkatan Laut Belanda di Sabang berkibar setengah tiang pertanda duka cita, yang diikuti ibadah misa pimpinan rohaniwan Kristen Ortodoks.

Jenazah Khoklov dikebumikan di pemakaman Eropa (kerkhoff) di Sabang. Seluruh warga Eropa di Sabang menghadiri pemakaman dan memberikan penghormatan terakhir. Salvo tiga kali tembakan dilepaskan ketika jenazah diturunkan dari kapal Poltava.

Dikutip dari alkhosim.blogspot,  makam Eropa berada di Gampong Kuta Ateuh Kecamatan Suka Karya Kota Sabang. Tempat ini untuk warga sipil dan militer Eropa berkebangsaaan Denmark, Yunani, Prancis, Jerman dan terutama Belanda sejak 1800-an.  Di sini juga dimakamkan Jacquest Carrisan, pahlawan nasional Perancis yang gugur dalam pertempuran laut antara kapal Perancis “Mousquet” dan kapal Jerman “Emden” pada perang dunia pertama pada Oktober 1914 di Selat Malaka.

Hubungan Rusia dengan Nusantara dan Aceh memiliki tilek sejarah seperti yang telah ditulis diatas, dimana ratusan tahun lalu, Aceh pernah berhubungan erat dengan dua negara yakni Turki dan Marsya alias Rusia. Secara garis militer, pengiriman kekuatan militer Angkatan Laut melibatkan kapal perang termodern. Mereka tiba di Hindia belanda pada awal tahun 1901. Letnan Knoklov mengalami kecelakaan kerja di kapal pada September 1901 dekat perairan sabang, setelah berlayar melalui Laut Mediterania-Terusan Suez-Samudera Hindia pada tanggal 27 Februari-12 Maret 1901. Knoklov meninggal karena terempas jangkar kanan ketika diturunkan. Besi penahan terlepas dan menghantam kepala Knoklov. 

Saat itu, Pulau Sabang menjadi pelabuhan international untuk mengisi batu bara di gerbang Selat Malaka seperti yang telah di telaah di atas, secara historis Pulau Sabang juga disebut sebagai "Kolen Station" oleh Pemerintah kolonial Belanda sejak tahun 1881. Sebelum Perang Dunia II di mulai, Sabang adalah pelabuhan terpenting dibandingkan Temasek (sekarang Singapura). 

Sabang. Foto Nusantara Fotografi/Imadul Auwalin

Pada tahun 1887, Firma Delange dibantu Sabang Haven memperoleh kewenangan menambah, membangun fasilitas dan sarana penunjang pelabuhan. Era pelabuhan bebas di Sabang dimulai pada tahun 1895, dikenal dengan istilah vrij haven dan dikelola Maatschaappij Zeehaven en Kolen Station yang selanjutnya dikenal dengan nama Sabang Maatschaappij. Perang Dunia II ikut memengaruhi kondisi Sabang dimana pada tahun 1942 Sabang diduduki pasukan Jepang, kemudian dibom pesawat Sekutu dan mengalami kerusakan fisik hingga kemudian terpaksa ditutup.

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, Sabang menjadi pusat pertahanan Angkatan Laut Republik Indonesia Serikat (RIS) dengan wewenang penuh dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Pertahanan RIS Nomor 9/MP/50. Semua aset pelabuhan Sabang Maatschaappij dibeli Pemerintah Indonesia. Kemudian pada tahun 1965 dibentuk pemerintahan Kotapraja Sabang berdasarkan UU No 10/1965 dan dirintisnya gagasan awal untuk membuka kembali sebagai Pelabuhan Bebas dan Kawasan Perdagangan Bebas.

Gagasan itu kemudian diwujudkan dan diperkuat dengan terbitnya UU No 3/1970 tentang Perdagangan Bebas Sabang dan UU No 4/1970 tentang ditetapkannya Sabang sebagai Daerah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas. Dan atas alasan pembukaan Pulau Batam sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, Sabang terpaksa dimatikan berdasarkan UU No 10/1985. Kemudian pada tahun 1993 dibentuk Kerja Sama Ekonomi Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang membuat Sabang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi di kawasan Asia Selatan.

Pada tahun 1997 di Pantai Gapang, Sabang, berlangsung Jambore Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang diprakarsai BPPT dengan fokus kajian ingin mengembangkan kembali Sabang. Disusul kemudian pada tahun 1998 Kota Sabang dan Kecamatan Pulo Aceh dijadikan sebagai Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) yang bersama-sama KAPET lainnya, diresmikan oleh Presiden BJ Habibie dengan Keppes No. 171 tahun 1998 pada tanggal 28 September 1998.

Era baru untuk Sabang, ketika pada tahun 2000 terjadi Pencanangan Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas oleh Presiden KH. Abdurrahman Wahid di Sabang dengan diterbitkannya Inpres No. 2 tahun 2000 pada tanggal 22 Januari 2000. Dan kemudian diterbitkannya Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang No. 2 tahun 2000 tanggal 1 September 2000 selanjutnya disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang.

Aktivitas Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas Sabang pada tahun 2002 mulai berdenyut dengan masuknya barang-barang dari luar negeri ke kawasan Sabang. Tetapi pada tahun 2004 aktivitas ini terhenti karena Aceh ditetapkan sebagai Daerah Darurat Militer.

Sabang juga mengalami Gempa dan Tsunami pada tanggal 26 Desember 2004, namun karena palung-palung di Teluk Sabang yang sangat dalam mengakibatkan Sabang selamat dari tsunami. Sehingga kemudian Sabang dijadikan sebagai tempat transit udara dan laut yang membawa bantuan untuk korban tsunami di daratan Aceh. Badan Rekontruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias menetapkan Sabang sebagai tempat transit untuk pengiriman material konstruksi dan lainnya yang akan dipergunakan di daratan Aceh.

Sumber: Dikutip dari : klikkabar.com , historia.id , bcsabang.beacukai.go.id


- Darussalam, 15 Maret 2022/Imadul Auwalin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Air Kopi Khop dan Kuliner Mie Aceh di Puncak Gunung Geurute Aceh Jaya

Air Kopi Khop dan Kuliner Mie Aceh di puncak Gunung Geurute Aceh Jaya salah satu kuliner yang wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke Aceh.  Sebelum pandemi Virus Covid-19 ada, saya masih menyimpan memori indah di puncak gunung geurute aceh jaya. Disela-sela waktu perkuliahan saya bersama rekan sahabat bepergian ke lintas barat aceh tepatnya ke puncak gunung geurute. Berbekal sepeda motor tua si merah yang kerap menemani saya berkelana kesana-kemari saya berangkat dari kota banda aceh dengan menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam. So, keinginan berlibur saya terwujudkan dan sembari menenangkan fikiran yang bebannya sangat berat bagi saya seorang Mahasiswa Fakultas x dengan project matakuliah yang sangat tidak masuk akal. Oleh karena itu saya memutuskan untuk rehat di hari sabtu yang sedikit tenang dan cerah.  Kehidupan Sebelum adannya virus covid 19 memang sangat verygood bagi semua orang tidak terkecuali pada diri saya. Dengan bebasnya kita masih bisa berkelana kesana-kemari se

Minggu Menyapa Kekasih Dalam Balutan Rindu

Hari minggu merupakan hari yang paling bahagia dan menurut wikipedia , hari minggu adalah hari pertama dalam satu pekan. Kata minggu diambil dari bahasa portugis, Domingo (dari bahasa latin dies Dominicus) yang berarti “dia do Senhor”, atau “hati Tuhan kita”. Sedangkan menurut saya hari minggu adalah hari dimana menyapa kekasih dalam balutan rindu. Wihh seperti pelukis dan penyair diatas batu yang bersandar di ranting kayu yang berdiri kokoh diantara bebatuan. Itulah makna dan hakikat bagi saya si anak pekelana dan traveller nusantara. Mentari keluar dari ufuknya menyemangati hati yang sedang gundah gulana, dan memberikan harapan baru untuk terus melangkah dan berinteraksi di dalam dunia yang fana dan hampa seperti hatimu yang setiap saat menyakiti perasaanku. Kopi dan nasi 5000 rb membuat perut kosong ku kembali hidup. Imajinasi dan tekad untuk menulis kisah dimasa muda menusuk dalam sanubari relung hatiku. Dengan uang yang seadanya saya memutuskan untuk mengukir kisah itu di hari mi

Aceh's Historical Relations with Singapore

Nanggroe Aceh Darussalam has a close historical relationship with Singapore . In the past, Sang Nila Utama was the founder of the ancient Singapore kingdom. When Singapore was attacked by the Majapahit Kingdom and the Kingdom of Singapore lost, in the end the descendants of the Main Indigo named Parameswara founded the Kingdom of Malacca. After the malak kingdom began, Singapore became the territory of Malacca.  When Malacca was defeated by the Portuguese in 1511, the kingdom of Johor was established, the territory of Singapore then also became the territory of Johor. During the Aceh Darussalam Sultanate led by Sultan Iskandar Muda Perkasa Alam Darmawangsa Tun Pangkat (1607-1636), the Aceh Sultanate with reinforcements from the Ottoman Turkish fleet conquered the territory of Johor and liberated the Malay lands from Portuguese clutches. After the Portuguese colonists were displaced, the territory of Singapore and Batu Puteh Island, located at the meeting point of the Singapore Strait w