Langsung ke konten utama

TARIKH SULTAN ISKANDAR MUDA

Foto: Nusantara Fotografi

Sultan Iskandar Muda adalah sultan terbesar Kerajaan Aceh Darussalam. Begitulah yang dipercaya masyarakat Aceh secara turun-temurun dari dulu sampai sekarang. Keyakinan masyarakat Aceh yang sudah melegenda ini tidak diakui Snouck Hurgronje (tahun 1890-an), seorang orientalis yang ditugaskan Kerajaan Belanda untuk “menaklukkan Aceh” bukan dengan kekuatan senjata.

Bantahan Snouck ini adalah wajar, sebab ia memang sedang menjalani tugasnya. Bila mau meruntuhkan suatu bangsa, maka hancurkanlah bukti-bukti sejarah yang dibanggakan bangsa itu, demikian bunyi  sebuah ajaran jahat yang terkenal.

Dalam upaya melaksanakan ambisinya, C. S, Hurgronje menyelidiki jati diri rakyat Aceh. Ia mengkaji 98 hikayat berbahasa Aceh, termasuk Hikayat Malem Dagang (HMD). Terhadap ketokohan Sultan Iskandar Muda, ia menyebut hanya dongeng dan khayalan orang Aceh saja bukan fakta sejarah (Lihat: C. Snouck Hurgronje, Aceh di Mata Kolonialis, terjemahan,  Jilid II,Jakarta: Yayasan Soko Guru, 1985 (sudah ada cetakan ulang).

Dalam kajian (HMD), ia menjumpai  tokoh Raja Si Ujud selalu disamakan dengan Raja Belanda yang menyerang Aceh. “Di mana-mana dari awal sampai akhir hikayat, Raja Si Ujud = Raja Belanda”, katanya. Raja Si Ujud adalah tokoh sentral dalam HMD yang diperangi Sultan Iskandar Muda karena telah melakukan kejahatan di Aceh.

Mengenai sejarah Sultan Iskandar Muda yang diteliti secara ilmiah, lihat karya Denys Lombard: Kerajaan Aceh – Jaman Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636), Jakarta: Balai Pustaka, 1986 (sudah dicetak ulang).

 

HIKAYAT MALEM DAGANG

 

Bismillahirrahmanirrahhim

Part 1

 

Aceh Masa Jayanya

Ajaib subhanallah

Dengar kukisah raja-raja

Masa kerajaan Meukuta Alam

Raja bernama Iskandar Muda


Raja adil amat sangat

Memerintah rakyat dalam dunia

Beragam emas banyak sekali

Semua ada pada Sarpada


Macam-macam gelang dan anting

Beribu pasang pun tersedia

Macam-macam kain hitam dan putih

Yang paling indah kain Manggis

 

Jenis keuneukha dan sukaleut

Kain sungkit tak terhingga

Jenis hamee dengan Asahan

Selain berpuluh-puluhan yang kasar


Beragam jenis lainnya

Semua ada pada sang raja

Pada masa itu sangat makmur

Apa yang diinginkan tersedia

 

Negeri luas pasar pun ramai

Bermacam bangsa datang kesana

Banyak kapal datang untuk berdagang

Macam-macam barang pun dibawa

 

Beberapa kapal dari India

Membawa tembakau besi  melila

Beberapa kapal Malabar (di India)

Dari Gujarat dan Benggala

 

Beberapa kapal Pigu

Semua berkumpul dengan kuwangkang  Cina

Beberapa Gurap dari Bintan

Dengan suruhan dari raja

 

Beberapa bahtera dari Anggo

Membawa malo dengan kesuma

Beberapa kapal membawa cangkir

Kerikal dulang piring besar

 

Beberapa kapal dari Kedah

Membawa dagangan kain merah

Selatan timur dan barat

Macam-macam barang dibawanya

 

Mulai dari Aceh sampai ke barat

Termasyhur sangat  Sri   Paduka

Sekian lama memerintah

Tak ada satu pun mara bahaya

Datang Putri Pahang dan Raja Raden

 

Tak berapa lama kemudian

Tiba Putri Pahang dipersembah untuk raja

Setelah tiba Putri Pahang

Bergoncanglah alam dunia

 

Kala itu bersama Raja Raden

Orang baik baten teguh setia

Cepat-cepat masuk ke Dalam

Menghadap janjungan Raja Mahkota

 

Meukuta Alam bertanya

Raja bernama Iskandar Muda

Dia berbicara dengan kedua orang itu

Memeriksa dari negeri mana

 

Ditanyakan nama dan keturunan

Bagaimana sampai ke Pulau Ruja

Saya bertanya wahai adinda

Dar negeri mana hingga sampai kemari

 

Kedua orang itu lalu menjawab

Menjelaskan pengkhabarannya

Ampun tuanku daulat junjungan

Dari negeri Banang kami tiba

 

Mengarungi tujuh lautan

Hari ini tiba pada Sarpada

Nama hamba Raja Raden

Begitulah tuan dipanggil nama

 

Saudara hamba Raja Si Ujud

Namanya disebut diatas dunia

Kami sampai kemari memeluk agama

 

Ampun tuanku kasihi dan sayangilah

Terimalah kami berdua hamba Baginda

Kru seumangat adikku sayang

Semua kita ini adalah hamba Allah Ta’ala

 

Masuk Islam Raja Raden

Orang baik batin teguh setia

Sebagai tanda ia masuk Isalam

Diberi Putri Pahang kepada Raja

Setelah Islam Raja Raden

Dikawinkan dengan saudara baginda

Lalu diberikan tempat bermain

Diberi tanah dengan Istana

 

*Terjemahannya

Oleh:  T.A. Sakti

Imadul Auwalin (Pecinta Sejarah Aceh)

 

Tulisan dalam rangka Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 H, Tahun 2022.

Selamat membaca!. Bersambung..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Air Kopi Khop dan Kuliner Mie Aceh di Puncak Gunung Geurute Aceh Jaya

Air Kopi Khop dan Kuliner Mie Aceh di puncak Gunung Geurute Aceh Jaya salah satu kuliner yang wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke Aceh.  Sebelum pandemi Virus Covid-19 ada, saya masih menyimpan memori indah di puncak gunung geurute aceh jaya. Disela-sela waktu perkuliahan saya bersama rekan sahabat bepergian ke lintas barat aceh tepatnya ke puncak gunung geurute. Berbekal sepeda motor tua si merah yang kerap menemani saya berkelana kesana-kemari saya berangkat dari kota banda aceh dengan menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam. So, keinginan berlibur saya terwujudkan dan sembari menenangkan fikiran yang bebannya sangat berat bagi saya seorang Mahasiswa Fakultas x dengan project matakuliah yang sangat tidak masuk akal. Oleh karena itu saya memutuskan untuk rehat di hari sabtu yang sedikit tenang dan cerah.  Kehidupan Sebelum adannya virus covid 19 memang sangat verygood bagi semua orang tidak terkecuali pada diri saya. Dengan bebasnya kita masih bisa berkelana kesana-kemari se

Minggu Menyapa Kekasih Dalam Balutan Rindu

Hari minggu merupakan hari yang paling bahagia dan menurut wikipedia , hari minggu adalah hari pertama dalam satu pekan. Kata minggu diambil dari bahasa portugis, Domingo (dari bahasa latin dies Dominicus) yang berarti “dia do Senhor”, atau “hati Tuhan kita”. Sedangkan menurut saya hari minggu adalah hari dimana menyapa kekasih dalam balutan rindu. Wihh seperti pelukis dan penyair diatas batu yang bersandar di ranting kayu yang berdiri kokoh diantara bebatuan. Itulah makna dan hakikat bagi saya si anak pekelana dan traveller nusantara. Mentari keluar dari ufuknya menyemangati hati yang sedang gundah gulana, dan memberikan harapan baru untuk terus melangkah dan berinteraksi di dalam dunia yang fana dan hampa seperti hatimu yang setiap saat menyakiti perasaanku. Kopi dan nasi 5000 rb membuat perut kosong ku kembali hidup. Imajinasi dan tekad untuk menulis kisah dimasa muda menusuk dalam sanubari relung hatiku. Dengan uang yang seadanya saya memutuskan untuk mengukir kisah itu di hari mi

Aceh's Historical Relations with Singapore

Nanggroe Aceh Darussalam has a close historical relationship with Singapore . In the past, Sang Nila Utama was the founder of the ancient Singapore kingdom. When Singapore was attacked by the Majapahit Kingdom and the Kingdom of Singapore lost, in the end the descendants of the Main Indigo named Parameswara founded the Kingdom of Malacca. After the malak kingdom began, Singapore became the territory of Malacca.  When Malacca was defeated by the Portuguese in 1511, the kingdom of Johor was established, the territory of Singapore then also became the territory of Johor. During the Aceh Darussalam Sultanate led by Sultan Iskandar Muda Perkasa Alam Darmawangsa Tun Pangkat (1607-1636), the Aceh Sultanate with reinforcements from the Ottoman Turkish fleet conquered the territory of Johor and liberated the Malay lands from Portuguese clutches. After the Portuguese colonists were displaced, the territory of Singapore and Batu Puteh Island, located at the meeting point of the Singapore Strait w