Bantahan
Snouck ini adalah wajar, sebab ia memang sedang menjalani tugasnya. Bila mau
meruntuhkan suatu bangsa, maka hancurkanlah bukti-bukti sejarah yang
dibanggakan bangsa itu, demikian bunyi
sebuah ajaran jahat yang terkenal.
Dalam
upaya melaksanakan ambisinya, C. S, Hurgronje menyelidiki jati diri rakyat
Aceh. Ia mengkaji 98 hikayat berbahasa Aceh, termasuk Hikayat Malem Dagang
(HMD). Terhadap ketokohan Sultan Iskandar Muda, ia menyebut hanya dongeng dan
khayalan orang Aceh saja bukan fakta sejarah (Lihat: C. Snouck Hurgronje, Aceh
di Mata Kolonialis, terjemahan, Jilid
II,Jakarta: Yayasan Soko Guru, 1985 (sudah ada cetakan ulang).
Dalam
kajian (HMD), ia menjumpai tokoh Raja
Si Ujud selalu disamakan dengan Raja Belanda yang menyerang Aceh. “Di mana-mana
dari awal sampai akhir hikayat, Raja Si Ujud = Raja Belanda”, katanya. Raja Si
Ujud adalah tokoh sentral dalam HMD yang diperangi Sultan Iskandar Muda karena
telah melakukan kejahatan di Aceh.
Mengenai
sejarah Sultan Iskandar Muda yang diteliti secara ilmiah, lihat karya Denys
Lombard: Kerajaan Aceh – Jaman Sultan Iskandar Muda (1607 – 1636), Jakarta:
Balai Pustaka, 1986 (sudah dicetak ulang).
HIKAYAT
MALEM DAGANG
Bismillahirrahmanirrahhim
Part 1
Aceh Masa Jayanya
Ajaib subhanallah
Dengar kukisah raja-raja
Masa kerajaan Meukuta
Alam
Raja bernama Iskandar Muda
Raja adil amat sangat
Memerintah rakyat dalam
dunia
Beragam emas banyak
sekali
Semua ada pada Sarpada
Macam-macam gelang dan
anting
Beribu pasang pun
tersedia
Macam-macam kain hitam
dan putih
Yang paling indah kain
Manggis
Jenis keuneukha dan
sukaleut
Kain sungkit tak
terhingga
Jenis hamee dengan Asahan
Selain berpuluh-puluhan yang kasar
Beragam jenis lainnya
Semua ada pada sang raja
Pada masa itu sangat
makmur
Apa yang diinginkan
tersedia
Negeri luas pasar pun
ramai
Bermacam bangsa datang
kesana
Banyak kapal datang untuk
berdagang
Macam-macam barang pun
dibawa
Beberapa kapal dari India
Membawa tembakau
besi melila
Beberapa kapal Malabar
(di India)
Dari Gujarat dan Benggala
Beberapa kapal Pigu
Semua berkumpul dengan
kuwangkang Cina
Beberapa Gurap dari
Bintan
Dengan suruhan dari raja
Beberapa bahtera dari
Anggo
Membawa malo dengan
kesuma
Beberapa kapal membawa
cangkir
Kerikal dulang piring
besar
Beberapa kapal dari Kedah
Membawa dagangan kain
merah
Selatan timur dan barat
Macam-macam barang
dibawanya
Mulai dari Aceh sampai ke
barat
Termasyhur sangat Sri
Paduka
Sekian lama memerintah
Tak ada satu pun mara
bahaya
Datang Putri Pahang dan
Raja Raden
Tak berapa lama kemudian
Tiba Putri Pahang
dipersembah untuk raja
Setelah tiba Putri Pahang
Bergoncanglah alam dunia
Kala itu bersama Raja
Raden
Orang baik baten teguh
setia
Cepat-cepat masuk ke
Dalam
Menghadap janjungan Raja
Mahkota
Meukuta Alam bertanya
Raja bernama Iskandar
Muda
Dia berbicara dengan
kedua orang itu
Memeriksa dari negeri mana
Ditanyakan nama dan
keturunan
Bagaimana sampai ke Pulau
Ruja
Saya bertanya wahai
adinda
Dar negeri mana hingga
sampai kemari
Kedua orang itu lalu
menjawab
Menjelaskan
pengkhabarannya
Ampun tuanku daulat
junjungan
Dari negeri Banang kami
tiba
Mengarungi tujuh lautan
Hari ini tiba pada
Sarpada
Nama hamba Raja Raden
Begitulah tuan dipanggil
nama
Saudara hamba Raja Si
Ujud
Namanya disebut diatas
dunia
Kami sampai kemari
memeluk agama
Ampun tuanku kasihi dan
sayangilah
Terimalah kami berdua
hamba Baginda
Kru seumangat adikku
sayang
Semua kita ini adalah
hamba Allah Ta’ala
Masuk Islam Raja Raden
Orang baik batin teguh
setia
Sebagai tanda ia masuk
Isalam
Diberi Putri Pahang
kepada Raja
Setelah Islam Raja Raden
Dikawinkan dengan saudara
baginda
Lalu diberikan tempat
bermain
Diberi tanah dengan
Istana
*Terjemahannya
Oleh: T.A. Sakti
Imadul Auwalin (Pecinta
Sejarah Aceh)
Tulisan dalam rangka
Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1443 H, Tahun 2022.
Selamat membaca!.
Bersambung..
Komentar