Pantai
Bunta Island, Aceh. Foto: Nusantarafotografi/Imadul Auwalin
Apa
Sih yang terlintas di benak mu ketika mendengar pulau bunta?
Mungkin
Sebuah pulau yang sangat misterius dan menyeramkan bukan, ia tepatnya begitu.
Sebuah pulau yang tidak banyak berpenghuni, hanya sedikit saja masyarakat yang
tinggal disana. Kampung pulau bunta namanya.
Beranjak
dari dermaga Ulee Lheu Kota Banda Aceh kami beranjak pergi dengan sebuah boat
yang sudah kami sewa sebelumnya. Eh btw kami sewanya harganya sangat murah lho,
kalian jangan pada takut untuk duitnya. Kisaran Rp 1 Juta kalian sudah bisa
kepulau bunta, itu Cuma sehari saja ya sob, kapasitas orangnya bisa 8-9
tergantung berat badanya. Hehehe..
Sambutan Hangat dari seekor kucing manis |
Seekor
Kucing yang cantik menunggu kami di pulau tersebut, MasyaAllah Karunia Nya.
Layaknya Tamu istimewa kami disambut oleh seekor kucing yang sangat berisi,
sehat dan tentunya sangatlah cantik. Dia menyapa kami. Untung saja dia tidak
bisa berbicara, kalau bisa pasti berkata
“WELCOME
TO BUNTA ISLAND” Para
Tamu istimewa.
Setiba
disana, kami memutuskan untuk berkelana menyesuri sebagian dan keseluruhan
pulau tersebut. Bismillah kamipun melangkah pergi.
Jejak-Jejak
Explore
Menampaki
di Syurganya Pulau Bunta membuat rasa kagum saya luar biasa, rahmat tuhan
sangatlah besar atas keindahannya.
Ohya
Lupa, Jika ada yang berminat kesini boleh DM di instagram saya, kepoin sendiri
ya (Ngeiklan dulu)!
Saya
berharap nantinya sobat travel bisa menikmati sebagian Foto yang saya sajikan
untuk sahabat semua.
Kami dapat informasi bahwa di ujung pulau sangatlah indah, kami memutuskan untuk kesana, dan cekidot. Sambil bernyanyi siul siulang kami jalan-jalan explore.
Cuplikan
Gambar disaat mau keujung Pulau.
Pulau
bunta disungguhi dengan pohon kelapa, kalian juga bisa lihat disana Babi
keliaran kesana kemari, tips jangan ganggu dia guys, agar mereka tidak ngangggu
kamu. Ahahahaha..
Perjalanan
pun sudah 30 menit dan kami tiba disana, disambut juga oleh seorang abang yang
sangat ramah. Kami disambut dengan baik, kami makan-makan dan beristirahat,
shalat yang terutama. Selesai siang itu kami bersenda gurau ada sebagian dari
kami yang menaik keatas menara dan mengelilingi di ujung pulau.
Saya
dan Abang itu guys. Sama-sama hitam manis kan? Hehe
Lanjut
ceritanya, beliau sudah bekerja disana dan ditugaskan oleh pemerintah aceh
besar selama 2 Tahun disana, mirisnya gaji tidak sesuai dengan gaji tapi beliau
orangnya selalu bersyukur, namanya juga hidup harus banyak-banyak bersyukur
pungkasnya. Dan saya pun mengabil banyak pelajaran dari hal tersebut. Ohya,
kalau kalian berkunjung kesana bawalah rejeki yang lebih untuk mereka yang
senantiasa bekerja ikhlas disana ya. Harapku.
Waktu
pun menunjukkan pukul setengah tiga, kembali saya menjelajah beberapa bangunan
disana dan inilah foto nya;
Sangat
Miris Bukan?
Iya
sangat miris, mungkin pemerintah harus melihat ini dan memberikan bantuan yang
layak. Semoga ya.
Harapan dari saya traveller “Pemerintah Jangan Cuma melihat layar depannya tapi lihatlah layar belakangnya juga”.
Selesai
melihat bagaimana kondisi dan saya pun berjalan melihat hal-hal lain.
Makan
Siang Saya, Sedih deh. Tapi apa boleh buat, sesuai isi dompet. |
Kursi empuk Buat Merenung Nasib |
Silahkan
merenung!
Ya
silahkan merenung saja nasib mereka disana, nasib saya juga perlu perenungan
kok. Jodoh mana Jodoh. Oh ya ada deh. Nanti dilain kesempatan saya bercerita
tentang si dia.
Dan
waktu pulang kami pun tiba, saya dengan rasa kagum akan pulau ini berkata pada
tuhan semoga kelak bisa berkunjung lagi kesana.
Diujung sana masih ada harapan? Tuhan saya mengeluh.
Penghuni
Tertua di Pulau Bunta, Nampakkan kalau saya sangat bersabat dengan masyarakat.
Dan
Semoga Tuhan merestui untuk saya jelajah pulau bunta dilain kesempatan.
SEE YOU NEXT TIME BUNTA ISLAND…
#ceritaimadulauwalin
Komentar