Ya,
seperti yang kita ketahui negeri di atas awan tersebut mempunyai danau laut
tawar yang sangat memukau mata manusia siapa saja yang mengunjunginya. Dengan
berbagai sudut danau laut tawar tetaplah cantik di pandang mata. Beranjak dari
cerita awal tentang sekilas Kota Takengon kita menceritakan ke poin yang paling
utama. This is “Kotanya Para Penikmat Kopi di Aceh” bahkan dunia mengakuinya
hingga brand seperti Starbuck memasok kopi dari sana tepatnya pada salah satu
koperasi ternama Koperasi Baburrayyan.
Tidak
ingin lama-lama dalam balutan atau bayangan tentang kota takengon, kami sudah
merencakan kesana. Izinkan saya mengawali cerita perjalanan travel saya ke kota
takengon tersebut bersama beberapa rekan saya di kampung. Kami beranggota enam
orang, dengan wajah-wajah yang sangat ganteng dan tentunya idaman para menantu
dimasa yang akan datang kami beranjak pergi. Ohya, nanti saya kenalin dengan
seorang sahabat saya bernama Tgk sabri-panggilan saya. Beliau salah satu
mahasiswa King Saudi Arabia, siapa yang tidak kenal kampus ternama seluruh
dunia tersebut. Dan beliau katanya sangat ingin pergi ke negeri diatas awan
menepi kami untuk merasakan hawa dingin dan nikmatnya kopi gayo.
Saya
dan Enam Sahabat menuju ke gayo
Sebelum
masuk ke kota takengon kami sempatkan waktu di salah satu tempat yang paling
hitz di bener meriah, ya di Seladang Kopi namanya “Ngopi di Kebun Kopi”. Baru
saja beranjak dari kota bireuen selama 2 jam setengah lewat sedikit kami
singgah di seladang kopi, bukan tanpa tujuan, kami ngopi disana. Kelezatan kopi
disini sangatlah enak dan mempunyai ciri khas rasa keasaman yang luar biasa
nikmat. Sebenarnya ada foto saya dan kawan-kawan sedang menikmati secangkir
kopi tapi entah kenapa di laptop saya sudah hilang. Tapi tidak apa-apa yang
penting sahabat semua sudah melihat bagaimana tampilan awal keseruan kami di
Seladang kopi. Ohya tempat ini sangat rekomendasi bagi kalian yang ingin ke
kota takengon sembari merebahkan badan karena capek di perjalanan kalian juga
akan merasakan bagaimana nikmatnya Ngopi
di kebun Kopi.
Dan
Setelah semuanya selesai kami melanjutkan perjalanan ke kota takengon dan
alhamdulillah tidaklah jauh lagi hanya sekitar sejam sudah sampai. Sebelumnya
kami pergi kesana Sudah menghubungi sahabat kami Tgk Zaidi sahabat saya di
perkampungan yang sudah menetap disana sebagai Ustadz di markas Al-Ghuraba
(Tempat Menuntut Ilmu Agama). Beliau sudah menatap disana lebih kurang sudah 3
tahun lamanya. Setiba disana kami langsung disambut oleh beliau dan
dipersilahkan istirahat dirumahnya, pada penasaran kan siapa beliau? Nanti saya
kenal kan sekaligus dengan Tgk Sabri sahabat saya mahasiswa dari King Saudi
Arabia.
Azan
Dzuhur dikumandangkan pertanda waktu shalat telah tiba, saya dan rekan-rekan
pergi ke surau (Meunasah dalam bahasa aceh) untuk menunaikan ibadah shalat
zhuhur. Selepas shalat kami pergi ke warung terdekat untuk makan siang,
bukannya kami tidak menjamu makan di rumah tgk zaidi tetapi kami paham akan
kondisi beliau, dengan sudah di berikan tempat tinggal selama sehari kami sudah
merasa bahagia. Kami tidak ingin menyusahkan beliau.
Next Cerita..
Seusai musyawarah, kami berniat mengelilingi danau laut tawar yang
katanya sangat elok di pandang mata. Biar tidak menghabiskan banyak waktu
kamipun lanjut pergi menjelajah. Dan seperti yang diharapkan memang terwujud
walaupun keadaan sedikit mendung. Tapi tidak mengurungkan niatkami untuk
berjalan-jalan mengelilingi danau laut tawar.
Danau
Laut tawar
Terlihat
dalam gambar sedikit berkabut dan diujung sana hujan mulai turun, terpaksa kami
membatalkan perjalanan ke ujung pulau atau mengelilingi sepenuhnya danau laut
tawar dan semoga dilain kesempatan bisa explore ke seluruhannya dengan kondisi
yang berbeda. Kamipun duduk santai tepatnya di dermaga danau laut tawar boleh
dibilang tempat para selebgram untuk berswa foto. Dengan biaya masuk 5000 per
orang kita bisa menikmati alam danau laut tawar dari pinggir saja.
Dermaga
danau laut tawar
Gimana
sahabat indah dan nyaman kan?
Tidak
terasa waktu bergerak dengan sangat cepat dan tidak memberikan ruang yang bebas
untuk kami berlama-lama disana ditambah dengan kondisi yang tidak memungkinkan
yakni sudah mulai turun rintik hujan. Andai yang turun itu hujan cinta abadi
dari dia tidaklah apa-apa…hehehehe. Nah ini yang turun hujan membawa basah di
keseluruhan badan. Buru-buru kami meninggalkan tempat tersebut dan pulang ke
rumahnya tgk zaidi. Mengistirahkan badan dan tentunya ada sebagian kami yang mandi.
Mereka
pada tidak mengetahui jika air nya pada dingin seperti air es, sementara saya
hanya ketawa sambil mengambil selimut dan tidur saja. Saya malas mandinya. Dan
seorang sahabat saya katain cek Lin hana imanoe lage keubeu, terlintas dalam
hati saya akan buktikan bahwa saya juga bisa mandi walau dinginnya minta ampun.
Alih-alih mau pamer sama mereka, langsung cus ke kamar mandi, baru dua gayung
sayar menguyur air di badan langsung saya teriak leupahhhhhh leupi dan
terdengar suara ketawa mereka cok lihh jra keuh kapeugah hana leupi bunoe. Dan
selepas mandi, ganti pakaian dan azan magrib pun dikumandang lantas kami
bergegas ke mesjid besar kota takengon, kali ini tgk zaidi pun ikut dengan
kami. Alhamdulillah.
Tgk
Sabri dan Tgk Zaidi dan ditengah itu saya, bolehlah dipanggil Tgk biar pas Tgk
Imadul Auwalin
Ini
dia yang ditunggu – tunggu kenalin di sebelah kiri berbaju putih Tgk Sabri dan
di sebelah kanan Tgk zaidi, pada masih muda-muda bukan. Di mesjid Ruhama
selesai shalat magrib kami berbincang-bincang dan disambung ke shalat insya.
Karena menunggu shalat insya setelah shalat magrib adalah sunnah dan Nabi kita
melaksanakan demikian.
Selesai
shalat Tgk zaidi mengatakan pada lapar kan?
Dan
kami menjawab ia, bagaimana kalau kita cari makan saja pungkas tgk zaidi. Kami
pun beranjak keluar dan cari makan, dengan suasana masih ada rintik-rintik
hujan kami keliling kota Takengon pada malam hari, dan terlihat sebuah warung
Bakso Gatok. Pas, malam-malam dengan hujan makan bakso. Lagian semuanya mencari
yang hangat-hangat.
Bakso
Gatok Kutablang
Namanya
tidak asing, ya Bakso Gatok Kutablang namanya, ternyata bakso gatok ktb yaitu
kuliner terbaik di bireuen. Warung tersebut boleh dijumpai di seputaran galon
minyak di pusat kota takengon. Soal rasa tidak kalah dengan ditempat asli.
Bakso
Gatok KTB
Pada
ngiler kan, kebanyang gimana enaknya. Harganya murah dan nyaman di kantong
seporsi Cuma 12 ribu saja. Jadi buat kalian yang jalan kemari jangan pada takut
banyak mengeluarkan biaya, di kota takengon banyak kok jajanan yang ramah
dengan keadaan para traveller.
Berangkat
dari sana, kami pergi ke salah satu warung kopi dan menikmati nikmatnya kopi
gayo.
Air
Kopi GayoMalam
tidak lengkap tanpa ngopi, secangkir kopi bisa hadirnkan inspirasi bagi anak
muda. Kebetulan yang punya warung kopi orang sudah dikenal, air kopi yang kami
minumpun di gratiskan. Alhamdulillah. Semoga rejekinya lancar.
Jam
menunjukkan pukul 10 lewat kami pun pulang, dan sepulang dirumah bang rahmat
berkata; “ Cek tanyoe katroek Ue Gayo ( Cek(sebutan untuk saya) kita sudah
sampai di gayo)” ayo kita buat air kopi sendiri. Oke kita coba saja, dengan
bubuk yang sudah tgk zaidi sediakan kami membuat sendiri dan rasanya tidak
kalah kok sama yang di warung kopi.
Kopi
gayo buatan sendiri
Rasanya
sungguh nikmat, ecek-eceknya nikmat saja biar yang lain ikut membuat.
Seduhan
Kopi Gayo Buatan sendiri
Inilah yang membuat saya terkesan, yang dibuat sepenuh hati akan
menghasilkan rasa yang nikmat. Masih di selimut Ija Kroeng dingin guys. Malam
ini sungguh malam kami, semuanya pada membuat air kopi sendiri, walau sudah
tengah malam kami tidak menghiraukan, kapan Lagi bisa menikmati menghabiskan
waktu yang beruntung ini
Keesokan Hari/ hari terakhir kami di
Gayo
Keesokan
pagi setelah shalat shubuh, kami memutuskan untuk pergi ke danau laut tawar
untuk menikmati suasana pagi hari. Semua pada ikut tidak terkecuali tgk zaidi.
Dinginnya pagi seakan menusuk kedalam hati, ketenangan batin di peruntukkan
untuk kami.
Suasana
Pagi Di tepi danau laut tawar
Selfi
Time
Pagi
Kute Gayo ku, tenang, adem, nyaman itu yang saya rasakan. Belum pernah saya
sebahagia ini, dan alhamdulillah saya merasakan hal tersebut. Tanpa terpikirkan
bagaimana kerasnya hidup yang sedang saya hadapi, seakan hilang sekejap saja.
Sebuah anugerah tuhan sedang diberikan kepadaku kepada hambanya yang bersyukur.
Dalam
hati yang paling kecil ku berkata Tuhan kapan ya saya pergi kesini dengannya
menikmati pagi bersama dan tertawa lepas dalam pagi yang senyaman ini. Ah, itu
hanya ilusi, semoga saja terwujudkan. Dia yang belum kukenali selalu terbawa
dalam mimpi, hanya bersua lewat online tapi tak kunjung bertemu offline.
Usaha Produksi Kopi Gayo
Lanjut saya dan kawan-kawan mengunjungi salah satu produksi kopi gayo
REBBE GAYO namanya, pemilik usaha ini yaitu salah satu jamaah di markaz dakwah
Al-Ghuraba Takengon. Usahanya sangat lancar dan terbilang sukses.
Layak
Toke Kopi Saya Duduk SantaiIni
dia tempat olahan kopinya, dengan mesin roasting yang sudah bagus mampu
menghasilkan kualitas kopi yang banyak diminati oleh masyarakat bahkan kata
pemilik usaha sudah banyak di kirim keluar daerah misalnya ke medan, jakarta
bahkan ke malasyia.
Ragam
Jenis Biji Kopi GayoDalam
dunia perkopian ternyata juga ada banyak ragam jenis biji kopi, mulai dari Timtim
(Varitas gayo 1), Borbor (varietas Gayo 2), varitas P88 (gayo 3), Longberry
(hybrido de tymor) dan lain sebagainya.
Biji
Kopi yang sudah di RoastingKeharuman
biji kopi yang sudah di Roasting. Dengan keharuman yang asli saya terpukau,
inilah bentuk rejeki yang dilimpahkan tuhan. Negeri yang di anugerahi kopi
sudah sepatutnya kita bersyukur dan bersyukur kepadaNYA.
Selesai
di sana saya dan Tgk Sabri menyempatkan pergi ke salah satu tempat perikanan
ikan di lukup badak. Katanya beliau ingin melihat tempat pemeliharaan ikan
tersebut.
Di
Sambut baik Oleh Pihak Dinas Perikanan Aceh Tengah
Bak
rejeki kami, di sambut baik oleh pihak dinas perikanan Aceh tengah. Seperti ada
orang dalam padahal kami baru pertama sekali kesana, mungkin karena niat baik
saya, ohya sebelumnya pas di tempat seseorang menanyakan dari mana, saya jawab
saya Mahasiswa Pak ingin melihat bagaimana perkembangan ikan di seputaran
tambak disini pak. Dan bapak itu menjawab oke, langsung kami di suruh masuk
oleh seorang ibuk dan bertemu sama pimpinan. Lanjut cerita saya dan tgk sabri
pergi dan melihat di seputaran tambak ikan tersebut.
Tambak
Ikan Nila
Alhamdulillah
saya sebagai seorang traveller juga ikut membuat sahabat untuk bersenang
melihat apa yang ingin dilihatnya. Dan menjadi pengalaman tersendiri bagi saya.
Setelah setengah jam melihat bagaimana keadaan tempat tambak ikan ini kami
minta izin untuk pulang. Dan kami mengucapkan terimakasih atas kesempatan ini.
Waktunya Pamit dan Pulang
Semua
kami sudah puas, dan sudah selesai perjalanan, kami pun minta pamit pulang sama
tgk Zaidi. Seperti sebuah pertemuan pasti ada yang namanya perpisahan, itu sering
kita dengar tapi bagi saya itu benar tapi sebagai sahabat kami tetap sahabat
sampai Jannahnya Kelak. Selamat berpisah dan terimakasih kami ucapkan kepada
Tgk zaidi yang sudah menjamu kami selama 2 hari satu malam.
Thanks
You Negeri Di Atas AwanTerimakasih
negeri diatas Awan, terimakasih atas keindahan dan nikmatnya menikmati air kopi
gayo, semoga suatu saat bisa saya jelajah kesana lagi. Thanks untuk semua. Dan
terimakasih juga bagi sahabat yang terus mengikuti saya Imadul Auwalin dalam
travel ke gayo. See you Next Time.
Komentar